Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakar Kesehatan Global "Turun Gunung" Atasi Varian Baru Virus Corona

Sesi komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) datang ketika rekan-rekan mereka mencari asal-usul virus corona di Wuhan.

"Ketika Anda pertama kali bertemu hampir setahun lalu, hanya 557 kasus penyakit yang sekarang kita sebut Covid-19 telah dilaporkan ke WHO," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sambutan pembukaannya, dikutip dari AFP, Kamis (14/1/2021).

Strain baru virus corona itu meningkatkan kekhawatiran.

Komite darurat WHO biasanya berkumpul setiap tiga bulan, tetapi pertemuan itu dimajukan dalam dua minggu.

Sebagian besar negara kini menghadapi gelombang kedua atau ketiga dari infeksi Covid-19, dengan populasi dunia yang lesu karena adanya pembatasan kegiatan.

Terpukul oleh varian baru Covid-19 dalam negeri, Inggris telah melarang semua pendatang dari Amerika Serikat, Panama, Cape Verde, dan Portugal.

Langkah tersebut untuk mengatasi kekhawatiran akan mengimpor varian Covid-19 baru lainnya yang ditemukan di Brazil.

Varian baru Covid-19

Varian baru yang dikenal sebagai E484K pada awalnya terdeteksi di Afrika Selatan dan varian berikutnya ditemukan di Brazil dan Jepang.

Kondisi ini meningkatkan kewaspadaan di antara para peneliti atas kemungkinan dampaknya pada kekebalan.

Karena kekhawatiran itu juga, Perancis menyatakan akan memberlakukan jam malam nasional setiap hari pada pukul 18.00 mulai Sabtu (16/1/2021) dan tetap berlaku setidaknya selama dua minggu.

Kanselir Jerman Angela Merkel, Kamis (14/1/2021), menyerukan pembatasan yang lebih keras untuk menahan wabah yang memburuk di negara itu.

Ia juga mendorong pembicaraan soal situasi krisis ini dengan para pemimpin regional.

Sementara itu, Lebanon diisolasi penuh dengan penduduk bahkan dilarang berbelanja makanan.

Penelitian baru di Inggris

Ada berita yang lebih baik bagi mereka yang sudah pernah menderita Covid-19. Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan pemulihan dapat memberikan kekebalan setidaknya selama lima bulan.

Di China, jutaan orang diisolasi untuk merespons lonjakan kasus dan terjadinya satu kematian akibat Covid-19 setelah delapan bulan terakhir. 

Kematian itu terjadi ketika tim investigasi WHO beranggotakan 10 orang tiba di Wuhan, tempat virus itu muncul pada akhir 2019.

Pemimpin misi Peter Ben Embarek mengatakan, mereka akan menjalani karantina di hotel selama dua minggu sebelum penyelidikan dimulai.

"Ini bisa menjadi perjalanan yang sangat panjang sebelum kita mendapatkan pemahaman penuh tentang apa yang terjadi," kata dia.

Terlepas dari asalnya, para ilmuwan menyebutkan, vaksinasi skala besar adalah satu-satunya jalan keluar.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/15/085500465/pakar-kesehatan-global-turun-gunung-atasi-varian-baru-virus-corona

Terkini Lainnya

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke