Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Kleptomania yang Dialami Bocah 8 Tahun di Nunukan?

KOMPAS.com - Seorang bocah 8 tahun di Nunukan, Kalimantan Utara menjadi pelaku sejumlah kasus pencurian.

Bahkan, Kepolisian Sektor Nunukan hampir setiap minggu menerima laporan kehilangan akibat ulah anak berinisial B tersebut.

Kendati demikian, Kapolses Nunukan Iptu Randya Shaktika mengatakan, anak tersebut tak pernah menyangkal perbuatannya.

Anak tersebut mengakui bahwa uang hasil curiannya digunakan hanya untuk membeli rokok. 

"Dia enggak pernah bohong, semua dia jawab jujur, cuma memang dia kleptomania dan tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruknya itu," kata Randya, dikutip dari Kompas.com (22/11/2020). 

"Ini menjadi kebingungan kami, di satu sisi tidak mungkin kami masukkan ke tahanan, di sisi lain kalau kami biarkan bebas, masyarakat resah, kami bingung harus bagaimana?" lanjutnya.

Lantas, apa sebenarnya kleptomenaia itu?

Gangguan kontrol impuls

Psikolog klinis dari Personal Growth, Marissa Meditania mengatakan, kleptomania merupakan gangguan kontrol impuls yang membuat seseorang memiliki dorongan tak tertahankan untuk terus mencuri.

Menurut Marissa, ada beberapa ciri dan gejala pada seorang kleptomania. Pertama, munculnya dorongan yang berulang untuk mencuri.

"Barang yang dicurinya itu bukan yang ia butuhkan, bukan juga barang yang bernilai tinggi," kata Marissa kepada Kompas.com, Minggu (22/11/2020).

Kedua, seseorang dengan kleptomania sering merasa gelisah, tidak tenang, dan cemas sebelum melakukan aksi pencurian.

Karena itu, ia melakukan aksi pencurian untuk membuat dirinya lega dan menghilangkan ketegangan-ketegangan tersebut.

Hal yang patut diketahui adalah pencurian oleh seseorang dengan kleptomania ini bukan berlandaskan atas rasa dendam atau kemarahan.

"Kondisi pencurian ini tidak bisa dijelaskan lebih baik oleh antisocial personality disorder, conduct disorder, atau episode manik," jelas dia.

Bisa dicegah

Marissa menuturkan, gangguan kleptomenasi bisa menyerang siapa pun tanpa mengenal usia, termasuk anak-anak.

Sayangnya, kleptomania tidak bisa disembuhakan, tetapi bisa dicegah agar pencurian tidak terjadi.

"Tentu hal ini perlu pendampingan tenaga ahli agar dapat diberikan terapi, seperti behavior modification therapy, family therapy, cognitive behavioral therapy, atau psychodynamic therapy," papar dia.

Dalam kasus bocah di Nunukan, Marissa menyarankan agar pihak terkait melibatkan pihak ketiga yang juga ahli dalam area permasalahan tersebut, yaitu psikolog dan psikiater.

Melansir Mayoclinic, jika mencurigai teman dekat atau anggota keluarga mungkin menderita kleptomania, sampaikan kekhawatiran dengan lembut kepadanya.

Pendekatan tanpa menuduh

Harus diingat, kleptomania merupakan kondisi kesehatan mental, bukan cacat karakter. Jadi, sebaiknya mendekati tanpa menyalahkan atau menuduh.

Sampai saat ini, penyebab kleptomania tidak diketahui. Namun, beberapa teori mengatakan bahwa perubahan di otak mungkin menjadi akar dari kleptomania.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami kemungkinan penyebab ini, tetapi kleptomania mungkin terkait dengan masalah dengan zat kimia otak yang disebut serotonin, gangguan adiktif, dan sistem opioid otak.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/22/174454265/apa-itu-kleptomania-yang-dialami-bocah-8-tahun-di-nunukan

Terkini Lainnya

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke