Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sampaikan Pidato Kemenangan, Kamala Harris Puji Joe Biden yang Berani Memilihnya

KOMPAS.com - "Meskipun mungkin saya menjadi orang pertama di jabatan ini (Wakil Presiden Amerika Serikat), saya tidak akan menjadi yang terakhir-karena setiap gadis kecil yang menyaksikan pidato malam ini bisa melihat bahwa ini (AS) adalah negara tempat segala kemungkinan bisa terjadi."

Kalimat itu salah satu yang diucapkan Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat, Kamala Harris, saat menyampaikan pidato kemenangannya.

Perolehan sementara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS menunjukkan, Kamala bersama calon Presiden AS, Joe Biden, dipastikan memenangi kontestasi.

Pidato itu disampaikan Harris di Chase Center, Wilmington, Delaware, dan video pidatonya dibagikan melalui akun Twitter @KamalaHarris.

Dengan kemenangan ini, Kamala Harris menjadi wakil presiden perempuan pertema dalam sejarah AS. Ia juga menjadi warga keturunan Asia, dan orang kulit hitam pertama yang menduduki jabatan tertinggi kedua di Negara Adidaya itu.

Kamala merupakan seorang anak yang lahir dari pasangan ayah asal Jamaika dan ibu yang merupakan seorang India.

Pada Sabtu (7/11/2020) malam waktu AS, Kamala menyampaikan pidato di hadapan para pendukungnya, setelah mengetahui hasil dari penghitungan suara yang menunjukkan bahwa dirinya dan Joe mendapatkan suara elektoral yang cukup sehingga memenangi Pilpres 2020.

"Dan betapa terbuktinya karakter Joe, ia memiliki keberanian untuk mendobrak salah satu penghalang paling substansial yang ada di negara kita dan memilih perempuan sebagai wakil presidennya," kata dia.

Menurut Kamala, hal ini adalah langkah besar Biden menerobos tembok batasan yang selama ini tidak pernah diambil oleh kandidat-kandidat sebelumnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota tim kampanye, para relawan, dan orang-orang yang telah bekerja selama proses pemilu ini.

Dalam pemilu kali ini, mereka dinilai telah berhasil melahirkan lebih banyak pemilih dibandingkan dengan jumlah pemilih yang pernah tercatat pada pemilu sebelumnya.

Di hadapan para pendukungnya, Harris menyadari bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir bukan situasi yang mudah.

Namun, ia meyakini masih ada harapan agar warga Amerika Serikat khususnya, dapat keluar dari kondisi buruk itu, dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. 

Ia menyebutkan, keputusan para pendukung untuk memilih dirinya dan Joe adalah suatu hal yang tepat, karena keduanya merupakan wujud dari harapan, persatuan, ilmu pengetahuan, dan kebenaran.

Selalu ada kesempatan

Kamala Harris mengatakan, ia bersandar pada sang ibunda yang datang ke California sebagai seorang imigran. Ibunya selalu meyakini adanya kemungkinan dan kesempatan.

Kamala meyakinkan semua orang, khususnya kaum perempuan, bahwa siapa pun, keturunan mana pun, warna kulit apa pun, semua bisa menjadi seperti dirinya, mendapatkan posisi strategis dalam pemerintahan nasional.

"Bermimpilah dengan ambisi, memimpinlah dengan keyakinan, dan lihatlah dirimu dengan cara yang orang lain tidak lakukan, dan kami akan menghargai setiap langkahmu," kata Kamala Harris.

Kepada warga Amerika Serikat, ia berjanji akan menjadi seorang pemimpin yang loyal, jujur, dan selalu mempersiapkan diri untuk bekerja bagi kebaikan seluruh masyarakat Amerika, baik yang memilihnya ataupun tidak.

Ia menyatakan, sekarang pekerjaan besar yang tak mudah sudah dimulai.

Mulai dari memerangi pandemi, mengembalikan kekuatan ekonomi, menghilangkan rasisme dalam sistem keadilan, mempersatukan negara dan lain sebagainya.

"Jalannya tidak akan mudah, tapi Amerika siap. Begitu juga dengan Joe dan saya," kata dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/08/151200465/sampaikan-pidato-kemenangan-kamala-harris-puji-joe-biden-yang-berani

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke