Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Persaingan Adidas dan Nike, Siapa yang Lebih Unggul?

KOMPAS.com - Adidas berencana akan melepas merek Reebok yang selama ini tergabung di bawah perusahaannya.

Perusahaan di bidang pakaian dan alat olahraga ini mengatakan, alasan penjualan Reebok disebabkan adanya permasalahan restrukturisasi perusahaan.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (23/10/2020) Adidas berencana menyelesaikan penjualan Reebok pada Maret 2021.

Sebelumnya, Reebok yang bermarkas di Boston, Amerika Serikat diakuisisi oleh Adidas pada 2006 dengan harga 3,8 miliar dollar AS atau setara Rp 56 triliun.

Reebok merupakan merek ketiga terbesar di dunia, yang juga bergerak di bidang serupa dengan Adidas, yakni pakaian dan peralatan olahraga.

Awalnya, tujuan Adidas membeli Reebok adalah untuk memperkuat pasar dan daya saing dengan rival mereka asal Amerika Serikat, Nike yang saat ini menguasai pasar AS.

Pendapatan Adidas dan Nike

Dilansir dari Forbes, 6 Agustus 2019, rivalitas antara Adidas dan Nike telah berlangsung cukup lama. Kedua perusahaan itu bersaing untuk memperebutkan pasar pakaian dan alat olahraga.

Nike memperoleh sekitar 6,7 miliar dollar AS sebagai tambahan total pendapatan sejak 2015. Pertumbuhan pendapatan mereka berada di rerata 6,5 persen.

Di sisi lain, Adidas mampu meraup sekitar 7 miliar dollar AS ke dalam total pendapatan mereka. Perusahaan ini tumbuh dengan rata-rata 11,3 persen tiap tahun.

Namun, Nike secara umum adalah perusahaan yang lebih besar dari Adidas.

Total pendapatan Nike pada 2018 mencapai 39 miliar dollar AS, hampir 50 persen lebih besar dari Adidas, yang mencatatkan 26 miliar dollar AS.

Pertumbuhan pendapatan kedua perusahaan disebabkan oleh segmen pakaian dan sepatu olahraga yang mengalami penguatan pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.

Faktor tersebut tidak lepas dari tren global yang berkelanjutan seperti peningkatan peningkatan tingkat partisipasi olahraga, dan peningkatan kesadaran kesehatan.

Meski memiliki total pendapatan yang terpaut cukup jauh, namun Adidas mencatatkan tingkat pertumbuhan 70 persen lebih cepat dibanding Nike.

Keunggulan Adidas disebabkan keberhasilannya di lini sepatu olahraga yang selalu mencatatkan penjualan memuaskan.

Sepatu Adidas membukukan tambahan 5,8 miliar dollar AS ke total pendapatan sejak 2015, tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 17,6 persen.

Sementara Nike hanya bisa menambahkan 4,3 miliar dollar AS dengan rata-rata 6,8 persen.

Dilansir dari CNN Money, 16 April 2018, pertumbuhan pendapatan Adidas yang cukup pesat disebabkan oleh kelihaian perusahaan itu membaca permintaan konsumen.

"Permintaan sepatu dengan performa teknis tinggi mulai mereda, dan konsumen mulai tertarik pada segi fashion," kata Christopher Svezia, analis di Wedbush Securities.

"Adidas sangat agresif. Mereka benar-benar mengejar kesempatan ini," katanya melanjutkan.

Rivalitas kedua perusahaan itu juga terjadi di lini pemasaran.

Adidas dan Nike berlomba-lomba menggaet para pesohor, baik dari kalangan olahragawan maupun selebriti, untuk mempopulerkan produk-produk mereka.

Hasilnya adalah booming luar biasa, dan Yeezy menjadi salah satu sepatu paling diminati.

Sementara itu, Nike telah memiliki produk sepatu kolaborasi yang tidak kalah terkenal, yakni Air Jordan. Sepatu ini merupakan kolaborasi Nike dengan pebasket veteran Michael Jordan.

Pada 2018, Nike menjadi sponsor untuk klub sepak bola asal Perancis, Paris Saint Germain. Dengan ini, Nike sukses menarik superstar sepak bola, Neymar dan Kylian Mbappe untuk mempopulerkan produk sepatu mereka.

Adidas dan Nike memiliki rekam jejak panjang di bidang penjualan pakaian dan peralatan olahraga. Meski demikian, Adidas merupakan perusahaan yang lebih tua dibanding Nike. 

Dilansir dari Aiobot, 6 April 2017, Adidas adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Herzogenaurach, Jerman dan merupakan produsen pakaian olahraga terbesar di seluruh Eropa.

Merek Adidas pertama kali didaftarkan pada 18 Agustus 1949 oleh pendirinya, Adolf Dassler.

Adidas pertama kali menambahkan logo 3-garisnya yang ikonik setelah Olimpiade Musim Panas 1952. Pada 1989, industrialis Prancis Bernard Taupie membeli perusahaan itu seharga 243,9 juta euro karena perusahaan itu bangkrut.

Taupie kemudian memindahkan lini produksi perusahaan ke Asia dan juga menyewa Madonna untuk mempromosikan produk tersebut. Berkat keputusan itu, lini sepatu Adidas akhirnya mendapatkan popularitas.

Pada tahun pertama bisnisnya, BRS menjual 1.300 pasang sepatu lari Jepang dengan pendapatan kotor sekitar 8.000 dollar AS. Pada 1965, perusahaan menghasilkan sekitar 20.000 dollar AS.

Ikon "Swoosh" yang sangat ikonik  pertama kali digunakan pada sepatu Nike pada 18 Juni 1971.

Pada 1976, Nike merekrut John Brown and Partners sebagai biro iklannya. Dengan taktik pemasaran yang agresif, Nike sukses menguasai 50 persen pangsa pasar sepatu olahraga di AS.

Iklan "Just Do It" dari Nike dirilis pada 1988 dan dinobatkan sebagai salah satu dari lima slogan iklan teratas di abad ke-20.

Pada 1990 Nike memindahkan kantor pusatnya ke Beaverton, Oregon di mana mereka akhirnya membuka toko ritel pertama mereka dan menyebutnya "Niketown"

Dilansir dari The Telegraph, 16 April 2011, selain fokus pada penjualan dan produksi pakaian serta alat olahraga, Adidas dan Nike juga berusaha untuk melakukan ekspansi pasar dengan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang sama.

Pada 2003, Nike mengakuisisi merek Converse, yang terkenal dengan seri produk Chuck Taylor All Star. Sementara itu, untuk memperkuat penetrasi di pasar AS, Adidas mengakuisisi Reebok pada 2006.

Nike kembali melakukan akuisisi pada 2008, dengan membeli merek Umbro.

Tentang persaingan kedua merek ini, Aiobot mengatakan, Adidas memiliki sejarah lebih panjang daripada Nike.

Namun, Nike muncul dan sukses mengambil alih dunia dalam waktu yang relatif singkat.

Kedua merek ini mendominasi penjualan sepatu dan pakaian olahraga di seluruh dunia, serta tidak akan tumbang dalam waktu dekat.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/24/142005065/persaingan-adidas-dan-nike-siapa-yang-lebih-unggul

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke