Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO Sebut Angka Kematian Corona Harian di Eropa Bisa Naik 5 Kali Lipat

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti angka kematian harian akibat virus corona di Eropa.

Diprediksi oleh WHO, angka kematian harian tersebut dapat meningkat empat hingga lima kali lipat dalam beberapa bulan mendatang, jika langkah pengendalian yang tepat tidak dilakukan.

Dikutip dari The Guardian, Kamis (15/10/2020), pernyataan tersebut disampaikan Direktur Regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge.

Kluge mengatakan, Eropa mencatatkan penambahan kasus mingguan tertinggi, setelah virus corona dilaporkan menyebar dengan cepat di seluruh benua itu.

"Perkembangan situasi epidemiologis di Eropa cukup mengkhawatirkan. Angka kasus baru harian meningkat, kasus rawat inap meningkat, dan Covid-19 telah menjadi penyebab kematian nomor lima di wilayah ini, 1.000 kematian per hari," kata Kluge.

Kluge mengatakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di 53 negara anggota Uni Eropa mengalami peningkatan dari 6 juta kasus menjadi lebih dari 7 kasus dalam waktu 10 hari.

Sementara itu, pada 9 dan 10 Oktober, total penambahan kasus harian melebihi 120.000 kasus untuk pertama kalinya.

Kluge mengatakan, peningkatan kapasitas tes turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus konfirmasi positif harian.

Kematian bisa naik hingga 5 kali lipat

Di sisi lain, Kluge menyebut mayoritas kasus penularan terjadi pada kelompok masyarakat usia muda.

Dia juga mengatakan, peningkatan kemampuan rumah sakit untuk menangani kasus Covid-19 yang parah telah membantu menurunkan tingkat kematian.

"Pandemi hari ini tidak sama dengan pandemi kemarin. Tidak hanya pada dinamika penularannya, tetapi juga pada penyikapan kita sekarang yang lebih siap menghadapinya," kata Kluge.

Namun, potensi situasi memburuk secara drastis masih bisa terjadi, terutama jika Covid-19 kembali menyebar ke kelompok usia yang lebih tua dan lebih rentan sebagai akibat dari kontak sosial yang lebih intens.

Hasil pemodelan menunjukkan, jika pemerintah melonggarkan pembatasan sosial, kematian harian akibat Covid-19 dapat meningkat hingga lima kali lipat pada Januari 2021.

Namun, Kluge menambahkan pemodelan tersebut juga menunjukkan tindakan sederhana dapat memperlambat tren peningkatan kasus secara signifikan.

“Jika pemakaian masker dapat ditingkatkan hingga 95 persen, dan kontrol ketat diberlakukan pada pertemuan sosial, maka akan ada 281.000 nyawa yang kemungkinan besar dapat diselamatkan,” katanya.

Kini, pemberlakuan pembatasan sosial yang lebih ketat telah diumumkan beberapa negara di Eropa, seperti Belanda, Spanyol, Perancis dan Republik Ceko.

"Langkah tersebut adalah respons yang tepat dan sesuai dengan data, yaitu penularan dan sumber kontaminasi terjadi di rumah dan ruang indoor, serta dalam komunitas yang kurang mematuhi tindakan perlindungan diri," kata Kluge.

Pembatasan di Eropa

Dilansir BBC, Jumat (16/10/2020), berikut sejumlah negara di Eropa yang kembali memperketat pembatasan sosial:

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/16/103500665/who-sebut-angka-kematian-corona-harian-di-eropa-bisa-naik-5-kali-lipat

Terkini Lainnya

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke