Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Peristiwa Bom Plaza Atrium, Jakarta

KOMPAS.com - Hari ini, 19 tahun lalu, terjadi peristiwa peledakan bom di Plaza Atrium, Senen, Jakarta Pusat.

Harian Kompas, Kamis, 2 Agustus 2001 memberitakan ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.10 WIB.

Bom yang meledak itu diletakkan di dekat pintu masuk utama Plaza Atrium, dan mencederai enam orang, seorang di antaranya harus diamputasi kaki kanannya.

Pelaku kejadian tersebut adalah Dani (26) alias Taufik bin Abdullah, seorang warga negara Malaysia. 

Dampak kejadian

Akibat dari kejadian ledakan bom tersebut, enam korban mengalami cedera.

Para korban tersebut di antaranya adalah Dani (28), kaki kanan terluka parah sehingga harus diamputasi; Drajat (25); Yudi Mila Purnomo (41), sopir Taxi Pusaka Nuri B 2456 ZY; Suryadi (41), pegawai negeri sipil; Anita Abdullah Aziz (34); dan Iwan (25), teman Anita.

Selainitu, sejumlah besar kaca yang berada di pintu utama Plaza Atrium pecah berantakan akibat ledakan itu. Sejumlah plafon gedung, berikut kap lampunya, ikut rontok.

Dampak tak hanya dirasakan di plaza, gedung Pizza House yang terletak 20 meter dari pusat ledakan ikut menjadi korban ledakan ini.

Dua kaca jendela kaca Pizza House jebol. Kaca-kaca di dalam gedung tersebut ikut pecah berantakan, termasuk sejumlah lampu gantung.

Guncangan bom terasa hingga ke kawasan Kwini, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Seorang warga Kwini mengatakan ledakannya membuat tanah bergetar.

Pejabat dari BIN, Polda hingga Gubernur DKI Jakarta saat itu mendatangi tempat kejadian perkara.

Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Letjen Arie Kumaat, Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Irjen Sofjan Jacoeb hingga Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sutiyoso datang mengecek lokasi.

Dikutip Harian Kompas, Jumat (3/8/2001), polisi memastikan bahwa ledakan di Atrium Senen berasal dari ledakan bom rakitan berkekuatan tinggi (high explosive), yang berbahan ledak TNT (trinitrotuleune).

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Brigjen (Pol) Hamim Soeriaamidjaja menjelaskan, di lokasi kejadian ditemukan sebuah sarung pistol dan sebuah telepon seluler.

Selain itu juga ditemukan serpihan kain jins biru dan sejumlah paku beton/baja putih yang panjangnya rata-rata 4 cm.

"Hasil penelitian labolatorium terhadap serpihan yang ditemukan di lokasi ledakan dipastikan bom tersebut rakitan dan mengandung TNT," kata Hamim yang didampingi wakilnya Komisaris Besar Dudon Setiaputra.

Pelaku pengeboman

Mengenai pelaku dari bom tersebut, diberitakan Harian Kompas, Sabtu (15/9/2001), salah seorang korban atau saksi ternyata mengaku sebagai pelakunya.

Dia adalah Dani (26) alias Taufik bin Abdullah, seorang warga negara Malaysia, yang dirawat di RS Sukanto, Jakarta Timur. Dia dijadikan tersangka kasus pengeboman di Plaza Atrium.

Awalnya, dia dibawa polisi ke RS Sukanto karena dianggap sebagai korban peledakan.

Tetapi, belakangan polisi curiga, dan setelah dilakukan pemeriksaan intensif, Dani mengaku dialah yang membawa bom yang meledak tersebut.

Menurut pengakuan Dani, pada malam 31 Juli dia dan rekan-rekannya dari Malaysia hendak meledakkan bom di suatu tempat.

Meledak sebelum waktunya

Dani datang dari Johor, Malaysia bersama 9 orang lainnya. Bom dibawa oleh Dani dan dia diminta menunggu di halaman Atrium Plaza.

Bom yang direncanakan meledak pukul 21.00 WIB itu meledak sebelum waktunya. Sehingga membuat kaki kanan Dani terluka sangat parah.

"Dani mengaku datang dari Johor ke Indonesia untuk berjihad," kata Kepala Direktorat Reserse Polda Metro Jaya Komisaris Besar Adang Rochjana.

Dilansir Antaranews, Minggu (9/11/2008), bom di Plaza Atrium dikaitkan dengan salah satu terpidana mati kasus Bom Bali I, yaitu Abdul Aziz alias Imam Samudra.

Dia tak hanya menjadi otak bom di Plaza Atrium, tapi juga dikaitkan dengan peledakan gereja di Batam (tahun 2000), gereja Santa Ana, dan HKBP Jakarta.

Imam Samudra dan dua pelaku lainnya dieksekusi mati pada Minggu, 9 November 2008 pada dini hari 00.15 WIB di Jawa Tengah.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/01/115000965/hari-ini-dalam-sejarah--peristiwa-bom-plaza-atrium-jakarta

Terkini Lainnya

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke