Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah 6 Bulan, Vietnam Umumkan 2 Korban Meninggal karena Corona

KOMPAS.com - Departemen Kesehatan Vietnam melaporkan ada satu pasien positif virus corona yang meninggal dunia pada Jumat (31/7/2020) malam.

Dengan bertambahnya satu pasien yang meninggal ini, total ada dua pasien yang meninggal di Vietnam akibat Covid-19.

Dilansir dari Vietnamnet, (31/7/2020), Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Prof Dr Nguyen Truong Son menyampaikan, pasien yang meninggal tersebut merupakan pasien nomor 437 yang dirawat di rumah sakit di Kota Da Nang.

Nguyen menambahkan, pasien 437 ini berusia 61, berjenis kelamin pria dan tinggal di bangsal Hoa An, distrik Cam Le, Kota Da Nang.

Pasien berinisial NHL ini tercatat memiliki riwayat gagal ginjal kronis, di mana ia sempat dirawat karena gagal ginjal dan hemodialisis, hipertensi, diabetes, fibrilasi atrium, asam urat di Rumah Sakit Da Nang.

Beberapa komplikasi ini diketahui sebelum NHL terpapar virus corona.

Menurut keterangan rumah sakit, NHL dilaporkan terinfeksi virus corona pada 27 Juli 2020.

Riwayat sakit

Pada 23 Juni 2020, NHL dipindahkan ke Departemen Penyakit Dalam bagian Urologi dengan diagnosis penyakit gagal ginjal kronis stadium akhir, hemodialisis 7 tahun, hipertensi, asam urat, fibrilasi atrium, gagal jantung, dan edema paru.

Kemudian, NHL mengalami demam tinggi yang dirasakan terus-menerus pada 9 Juli 2020.

Berdasarkan pemeriksaan medis, pasien tersebut mengalami gangguan pernapasan, dan dipindahkan ke Departemen Pengendalian Racun Intensif di Rumah Sakit Da Nang pada 17 Juli 2020.

Dari munculnya gejala tersebut, NHL menjalankan tes flu oropharyngeal dan hasilnya positif untuk virus SARS-CoV-2 pada 27 Juli 2020.

Dua hari setelah itu, NHL kolaps pembuluh darah, vasopresor yang bergantung pada tekanan darah tinggi, dan pasien juga menggunakan alat bantu oksigenasi dengan Extracorporeal membrane oxygenation (ECMO).

ECMO merupakan paru-paru buatan yang digunakan menggantikan fungsi paru-paru manusia yang telah kehilangan fungsi aslinya.

Selanjutnya, NHL yang terinfeksi Covid-19 telah dikonsultasikan oleh Sub-komite untuk penanganan lebih lanjut.

Ketika masih menjalani perawatan di Rumah Sakit di Da Nang, NHL dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (31/7/2020).

Penyebab kematian diumumkan karena syok septik, kegagalan multi-organ, pernapasan pada pasien pneumonia, gagal ginjal kronis yang menjalani dialisis secara berkala dengan kondisi termasuk hipertensi, asam urat, dan Covid-19.

Jadi, ini adalah kasus kedua kematian Covid-19 di Vietnam.

Pasien pertama yang meninggal

Sebelumnya, Departemen Kesehatan Vietnam mengumumkan kasus pertama Covid-19 yang meninggal yakni, seorang pasien 428, pria, 70 tahun, yang tinggal di Minh An Ward, Kota Ho Chi Minh.

Pasien 428 memiliki riwayat gagal ginjal kronis, telah dialisis dua kali seminggu selama lebih dari 10 tahun, peningkatan BP - gagal jantung, penyakit jantung iskemik.

Penyebab kematian pasien 428 dengan Covid ini, ditentukan sebagai infark miokard pada pasien dengan hipertensi, penyakit jantung iskemik, gagal jantung, gagal ginjal kronis stadium akhir, dan komplikasi gagal napas karena gagal jantung dan terinfeksi Covid-19.

Berdasarkan data real time dari situs Menteri Kesehatan Vietnam, sejauh ini, total kasus virus corona di Vietnam sebanyak 546 kasus di mana 171 pasien sedang menjalani perawatan, dan 2 meninggal dunia.

Banyak pasien lain memiliki prognosis atau perkembangan yang sangat serius, sebagian besar pasien adalah lanjut usia, memiliki banyak penyakit yang mendasarinya.

Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan, mereka memfokuskan sumber daya, berusaha keras untuk merawat pasien-pasien ini.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/01/074022965/setelah-6-bulan-vietnam-umumkan-2-korban-meninggal-karena-corona

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke