Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masuk Dalam 25 Kota Terbaik Dunia, Apa Daya Tarik Ubud?

KOMPAS.com - Tahun ini, TRAVEL+LEISURE kembali mengadakan pemeringkatan tempat-tempat yang berkaitan dengan pariwisata di dunia, salah satu kategorinya adalah Best Cities in the World to Visit 2020.

Untuk kategoti 25 besar kota terbaik, Indonesia memiliki Ubud, yang ada di posisi nomor 9 dengan raihan skor sebesar 88,16.

Ubud yang terletak di Gianyar, Bali ini berhasil mengungguli berbagai kota wisata terkenal dunia yang lainnya seperti Istanbul, Bangkok, Roma, Tokyo, bahkan Singapura.

Melansir TRAVEL+LEISURE, hasil ini mereka dapatkan berdasarkan survei yang mereka lakukan pada para pembaca, sebelum diberlakukannya imbauan tetap di rumah akibat pandemi Covid-19.

Hasil yang terkumpul, mencerminkan pengalaman para pembaca yang mengikuti survei tersebut.

Bagi kebanyakan traveler, mendapati hal-hal tak biasa di lokasi yang dikunjungi menjadi kepuasan tersendiri bagi para pelancong ketika mendatangi suatu perkotaan.

Hal itu jugalah yang menjadi pertimbangan banyak responden dalam menentukan pilihannya soal kota terbaik di dunia.

Ciri lain dari kota-kota yang masuk dalam daftar 25 kota terbaik dunia ini adalah mereka memiliki sejarah yang kaya dan memesona.

Lantas, apa daya tarik yang sesungguhnya dan membuat Ubud menjadi unggul?

Salah satu lokasi yang paling terkenal dan menarik banyak wisatawan untuk datang ke kota di Kabupaten Gianyar ini adalah sawah terasering di Desa Tegallalang.

Sawah yang bertumpuk-tumpuk terlihat indah bak lukisan yang banyak dipajang di museum atau pameran.

Bisa dibilang, tempat wisata ini menjadi salah  satu tujuan wisata utama di Bali, selain Pantai Kuta, Danau Bedugul, Pantai Sanur, dan lain-lain.

Beralih ke kekayaan wisata lain di Ubud, wilayah ini memiliki Mandala Wisata Wenara Wana, kompleks pura sekaligus cagar alam yang ditinggali oleh ratusan ekor monyet.

Saking banyaknya monyet yang ada di sana, kawasan ini juga dikenal sebagai Monkey Forest.

Meskipun populasinya melimpah, binatang berekor panjang ini oleh masyarakat setempat dikramatkan dan diyakini sebagai penjaga pura.

Pengunjung bisa membeli sejumlah kacang atau pisang untuk memberi makan mereka, mungkin ini menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik bagi para pendatang.

Untuk urusan sejarah dan budaya, wilayah di wilayah ini juga terdapat Istana Ubud atau yang disebut dengan Puri Saren Agung.

Sebuah kompleks bangunan bersejarah yang menjadi tempat tinggal anggota Kerajaan Ubud.

Bagi yang suka belanja oleh-oleh, Ubud juga punya tempatnya. Ya, Pasar Seni Ubud.

Di sana pengunjung bisa membeli barang-barang khas Bali, baik untuk dipakai sendiri maupun buah tangan untuk keluarga atau teman di rumah.

Jika ingin icip-icip jajanan atau makanan khas Bali, pengunjung bisa datang ke Gianyar Night Market yang tidak jauh dari pusat Ubud.

Tidak berhenti sampai di situ, di wilayah Ubud berdiri begitu banyak hotel atau resor bernuansa alam yang menawarkan kedamaian bagi para pelancong.

Bahkan, salah satu hotel bernuansa alam di sana, Capella Ubud yang dibangun di tengah-tengah hutan hijau, baru-baru ini dinobatkan menjadi Hotel Terbaik di Dunia 2020 versi TRAVEL+LEISURE.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/13/090500965/masuk-dalam-25-kota-terbaik-dunia-apa-daya-tarik-ubud-

Terkini Lainnya

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke