Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uni Eropa Larang Penggunaan Hidroksiklorokuin untuk Covid-19

KOMPAS.com - Uni Eropa bergerak untuk menghentikan penggunaan obat anti-malaria hydroxychloroquine atau hidroksiklorokuin untuk mengobati pasien Covid-19 pada Rabu (27/5/2020).

Dilansir dari Reuters, Kamis (28/5/2020), Uni Eropa juga menunda percobaan global kedua obat itu.

Pemerintah Perancis, Italia, dan Belgia sebelumnya telah menghentikan uji coba hydroxychloroquine dalam skala besar karena masalah keamanan.

Hal ini juga sejalan dengan keputusan Organisasi Keseharan Dunia (WHO),

Sementara itu, regulator Inggris menyebutkan, penundaan uji coba obat tersebut kurang dari satu minggu setelah dimulai.

Penelitian yang dipimpin oleh Oxford University dan didanai oleh Yayasan Bill dan Melinda Gates itu melibatkan sebanyak 40.000 petugas kesehatan.

"Semua uji coba hidroksiklorokuin dalam Covid-19 tetap dalam tinjauan ketat," kata Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA).

Langkah cepat yang dilakukan pihak berwenang dari negara-negara paling terpukul oleh pandemi ini menyoroti pemerintah yang berebut menemukan cara merawat pasien dan mengendalikan virus corona.

Setelah laporan awal bahwa itu mungkin membantu beberapa pasien, regulator di beberapa negara telah mengizinkan hydroxychloroquine untuk digunakan sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial.

Presiden AS Donald Trump termasuk pihak yang sangat mendukung penggunaan obat itu dan menganggapnya sebagai pengubah permainan (gamechanger).

Trump dengan yakin mengumumkan bahwa ia akan menggunakannya untuk mencegah infeksi virus corona di AS.

Namun, penelitian yang lebih baru telah mengangkat sebuah masalah keamanan serius dari hydroxychloroquine.

Jurnal medis Inggris The Lancet melaporkan pasien Covid-19 yang menerima hidroksiklorokuin lebih mungkin meninggal dunia dan mengalami detak jantung tidak teratur.

Pada Rabu (27/5/2020), Kementerian Kesehatan Perancis membatalkan keputusan yang berlaku selama hampir dua bulan dan memungkinkan dokter rumah sakit untuk menggunakan obat itu dalam situasi khusus.

Agen obat-obatan di Perancis dan Italia mengatakan, obat itu tidak boleh digunakan untuk Covid-19 di luar uji klinis.

Regulator Belgia mengatakan, uji coba yang bertujuan untuk mengevaluasi obat juga harus mempertimbangkan risiko potensial.

Otoritas Kesehatan Italia menyimpulkan bahwa risiko dari hydroxychloroquine jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya, sehingga pantas adanya larangan penggunaan di luar uji klinis.

"Bukti klinis baru tentang penggunaan hydroxychloroquine pada subjek dengan infeksi SARS-CoV-2 menunjukkan peningkatan risiko reaksi yang merugikan dengan sedikit atau tanpa manfaat," kata badan obat-obatan AIFA.

Sementara itu, WHO akan mengevaluasi penggunaan obat dalam uji coba perawatan pasien virus corona lintas negara pada pertengahan Juni mendatang.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/28/190200165/uni-eropa-larang-penggunaan-hidroksiklorokuin-untuk-covid-19

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke