Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Jepang Memiliki Banyak Perusahaan Tertua di Dunia?

KOMPAS.com - Negara Jepang dikenal memiliki usia harapan hidup warganya yang tinggi, yaitu antara 83-84 tahun. Manusia tertua di dunia juga berada di Jepang yaitu Kane Tanaka dengan usia 117 tahun.

Namun selain manusia tertua di dunia, Jepang juga diketahui memiliki perusahaan-perusahaan tertua di dunia.

Guinness Book of World Records mencatat sebuah hotel bernama Nisiyama Onsen Keiunkan telah ada sejak tahun 705.

Selain itu, ada juga Sudo Honke, pembuat sake tertua di dunia yaitu sejak tahun 1141.

Jika nama-nama itu terdengar asing, maka ada nama Nintendo, perusahaan yang dikenal pengembang video game itu didirikan pada 1889.

Dikutip dari situs Nintendo, perusahaan itu dirintis saat Fusajiro Yamauchi membuat kartu permainan di Kyoto.

Tahun 1902, Nintendo membuat kartu remi gaya barat di Jepang. Produk ini populer di Jepang dan seluruh dunia.

Lalu apa yang membuat perusahaan-perusahaan Jepang bisa bertahan hingga puluhan bahkan ratusan tahun?

Menghormati tradisi

Yoshinori Hara, dekan dan profesor di Sekolah Pascasarjana Manajemen Universitas Kyoto mengatakan, penekanan perusahaan Jepang lebih pada keberlanjutan perusahaan daripada meningkatkan laba dalam waktu cepat.

"Ini adalah asalan utama mengapa begitu banyak bisnis di negara itu memiliki kekuatan untuk bertahan," kata Hara seperti dikutip dari BBC, (17/2/2020). Selain itu, perusahaan menjadi warisan keluarga yang harus terus dijaga.

Yusuke Tsuen, penerus usaha Tsuen Tea yang ada sejak tahun 1160 menyebut, jika ia tidak mengambil alih perusahaan maka warisan keluarga akan berakhir.

"Ketika kecil, seperti di taman kanak-kanak anda diminta impian untuk masa depan. Saya pikir saya mengambil alih bisnis. Itu alami," kata Yusuke.

Yaitu karena orientasi jangka panjang: budaya menghormati tradisi dan leluhur dikombinasikan dengan kondisi geografis Jepang.

Fakta bahwa Jepang menjadi negara pulau dengan interaksi yang relatif terbatas dengan negara-negara lain.

"Orang jadi menunjukkan keinginan untuk memanfaatkan sebanyak mungkin apa yang mereka miliki selama mungkin dengan melestarikan perusahaan lokal di masyarakat," kata Sasaki.

Menjaga kompetensi

Nintendo dikenal sebagai pengembang video game sejak 1985. Namun Nintendo menjalankan kompetensinya merevolusi hiburan di rumah.

Nintendo yang didirikan 1889, awalnya adalah pembuat kartu bermain untuk Hanafuda game Jepang. Produknya diekspor hingga ke Portugis.

Hara dari Universitas Tokyo mengatakan, Nintendo adalah perusahaan yang menerapkan kompetensi inti. Konsep dasar yang dilakukan perusahaan untuk bertahan, bahkan ketika teknologi dan dunia berubah.

"Dalam kasus Nintendo, ia konsisten menerapkan 'cara membuat kesenangan'," kata Hara.

Di Jepang, ada entitas perusahaan yang berusia setidaknya 300 tahun yaitu produsen kimono Hosoo. Perusahaan yang ada sejak 1688 itu mengembangkan produk serat karbon untuk bahan kimono.

"Kompetensi intinya sama: tenun," katanya.

Selain itu, ada keluarga Akemi Nishimura yang telah menjalankan ryokan Hiiragiya Kyoto selama enam generasi.

Hiiragiya Kyoto merupakan penginapan yang berusia 200 tahun pada tahun 2018 dan pernah menyambut tamu seperti Charlie Chaplin dan Louis Vuitton.

Mereka memiliki handbook penginapan berusia 80 tahun yang merinci cara menjalankan ryokan, disebutkan apa yang harus dilakukan dengan saputangan tamu: cara mencuci, melipatnya dengan benar, dan mengembalikannya.

“Perusahaan-perusahaan ini memprioritaskan nilai-nilai seperti komitmen pada bisnis keluarga, kesinambungan, kualitas, komunitas dan tradisi daripada logika finansial,” kata Sasaki.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/17/212902465/kenapa-jepang-memiliki-banyak-perusahaan-tertua-di-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke