Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pesan Internal Bocor, Karyawan Bongkar Kelalaian Boeing Penyebab Kecelakaan 737 MAX

KOMPAS.com - Ratusan pesan antar karyawan Boeing yang semestinya menjadi konsumsi internal bocor. Kebocoran pesan tersebut membuat rahasia dari pabrikan pesawat asal Amerika Serikat ini mencuat ke publik.

Seperti diberitakan The Guardian, Jumat (10/1/2020), pesan-pesan itu datang dari rentang tahun 2015-2018 dengan nama-nama karyawan yang tidak diketahui.

Salah satu di antaranya adalah mantan pilot teknis senior Boeing, Mark Forkner dan pilot teknis lainnya seperti Patrik Gustavsson.

Salah satu pesan juga menyebutkan, Boeing 737 Max sesungguhnya memiliki kelemahan dalam berbagai sistemnya yang membuat pesawat tidak aman untuk diterbangkan dan berisiko bagi keselamatan penerbangan.

Selain itu, pesan yang dibuat pada 2017 menunjukkan adanya pernyataan dari karyawan yang menyebut desain yang buruk pada pesawat.

Dalam pesan antar karyawan itu, disebutkan adanya potensi kecelakaan fatal dari Boeing 737 Max yang proyeknya dikerjakan di bawah standar.

Mengetahui fakta tersebut, seorang karyawan bertanya pada yang lainnya.

"Apakah kamu akan membiarkan keluargamu terbang dengan simulator Max? Saya tidak mau", katanya.

"Tidak," kata karyawan lainnya.

Kemudian pada pesan yang dikirim pada medio April 2017, seorang karyawan mengeluhkan teknologi manajemen penerbangan Max. Ia menuliskan "Pesawat ini dirancang oleh badut dan diawasi oleh monyet".

Tak hanya itu, ia juga mengajak karyawan yang lain untuk memperbaiki desain yang buruk pada 737 Max dengan istilah 'mari kita tambal perahu bocor'.

Menanggapi hal tersebut, sertifikasi Otoritas Penerbangan Federal AS menyatakan jenis pesawat itu aman untuk terbang.

Sementara karyawan lain mengatakan sangat heran mengapa bobrok yang ada bisa lewat dari pemeriksaan.

Di pesan yang dikirim tahun 2018, seorang karyawan bahkan sangat merasa berdosa dan merasa belum mendapat pengampunan dari Tuhan karena menutupi pekerjaan buruk terkait 737 Max yang dilakukan sebelumnya.

Boeing sembunyikan informasi tentang 737 MAX

Beredarnya pesan-pesan tersebut menuai respons dari berbagai pihak. 

Menurut Politisi Amerika Serikat, pesan tersebut sangat mengganggu dan menunjukkan adanya upaya terkoordinasi untuk menyembunyikan informasi soal kelemahan atau cacat pesawat yang setidaknya telah menyebabkan 2 kali kecelakaan fatal.

Kecelakaan tersebut terjadi di Indonesia (Lion Air 2018) dan Ethiopia (Ethiopian Airlines 2019). Jumlah korban yang meninggal pada kejadian itu total mencapai 346 jiwa.

Salah satu faktor terjadinya kecelakaan adalah adanya elemen baru di sistem kontrol penerbangan otomatis yang disebut sebagai MCAS.

Boeing 737 Max hingga saat ini telah dipesan sebanyak 5.000 unit oleh berbagai maskapai di dunia. Salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah pesawat dapat digunakan tanpa perlu menempatkan pilot pada program pelatihan simulator yang memakan biaya tinggi.

Padahal seorang karyawan melalui pesan di tahun 2015 mengatakan, sesungguhnya pihak regulator penerbangan menginginkan pelatihan simulator untuk jenis peringatan tertentu yang mungkin akan sangat krusial.

Ketua Komite Transportasi, Peter DeFazio yang telah menyelidiki Max, mengatakan, pesan-pesan tersebut menunjukkan Boeing yang terlihat menutupi fakta soal produknya dari regulator dan masyarakat. 

Bahkan para karyawannya sendiri juga terlibat kekalutan di internal perusahaan.

Menanggapi pesan-pesan karyawannya yang beredar luas, Boeing menyebut tidak dapat menerimanya. Mereka mengaku telah berkomunikasi dengan FAA dan berkomitmen untuk bersikap transparan dengan regulator.

Karyawan yang diketahui terlibat dalam percakapan tersebut akan dikenai tindakan disipliner dari perusahaan.

Boeing juga mengaku telah membuat perubahan signifikan sebagai upaya peningkatan proses dan budaya keselamatan perusahaan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/12/130439665/pesan-internal-bocor-karyawan-bongkar-kelalaian-boeing-penyebab-kecelakaan

Terkini Lainnya

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke