Beberapa bulan lalu, artis komedi Nunung ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba, dan sederet nama lainnya.
Terbaru, rtis peran Vicky Nitinegoro diamankan polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba pada Rabu (16/10/2019) malam.
Apa refleksi dari kasus para artis dan narkoba?
Kehilangan kuasa diri
Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menilai, salah satu penyebab banyaknya artis terjerat narkoba adalah elective affinity.
Elective affinity merupakan pertemuan yang tidak direncanakan tetapi secara kebetulan memiliki kesamaan kepentingan dan kebutuhan.
"Para artis ini bekerja dengan bisnis yang terkait sama hiburan dan tontonan," kata Drajat, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
"Artinya mereka harus mampu untuk tampil prima dan baik sesuai tuntutan skenario. Bisnis artis itu kan dalam ruang itu," lanjut dia.
Dengan adanya tuntutan itu, maka bio power atau kuasa atas dirinya sendiri menjadi rendah.
Dalam dunia modern, menurut Drajat, hal semacam itu dikenal sebagai diciplinery power.
Artinya, lembaga atau institusi itu memiliki tuntuntan-tuntutan agar manusia mengikuti aturan itu demi sebuah reputasi, keunggulan, dan rating.
"Nah, jadi dia dikontrol oleh kuasa di luar tubuhnya tadi dan dia sendiri harus mampu mengorbankan tubuhnya. Sehingga bio power-nya rendah," kata Drajat.
"Tentu dia ada titik jenuh, titik lemah di mana tubuhnya memanggil dirinya. Di sisi lain ada perdagangan yang bisa sangat kuat untuk mendorong orang menguasai tubuhnya," lanjutnya.
Drajat mengatakan, kekosongan inilah yang kemudiaan diisi oleh narkoba dan artis sering menjadi sasaran empuk bagi pebisnis narkoba.
"Paling enak yang dilayani adalah artis karena kebutuhannya yang sangat tinggi, secara materi pun bisa beli," ujar dia.
"Dia kadang kerjanya sampai siang-malam. Maka kebanyakan artis-artis itu bisa jadi ekstrem," kata Drajat.
Meski demikian, Drajat mengatakan, banyak juga artis yang bisa mengontrol dirinya dan terhindar dari jerat narkoba.
Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti faktor keluarga dan lingkunggan.
Drajat juga memberikan catatan atas mekanisme di dunia hiburan.
Sistem di dunia hiburan saat ini tidak cukup menangkal orang-orang yang bekerja di dalamnya menjadi kebal dari dunia narkoba.
"Sama kaya korupsi di Indonesia, yang dibenahi ya harus sistemnya, jangan hanya menyalahkan tindak korupsinya, tapi sistem yang bisa bobol dengan adanya korupsi itu yang harus dibenahi." kata Drajat
Menurut dia, sistem itu harus diubah agar orang yang ada di dalamnya memiliki hidup seimbang.
Drajat mengatakan, penangkapan sejumlah artis ini bisa dijadikan sebagai momentum untuk menata kembali nilai-nilai bisnis entertainment di Indonesia.
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/17/123846065/dari-nunung-hingga-vicky-nitinegoro-refleksi-kasus-artis-dan-narkoba