Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembalakan Liar dan Api Kebakaran Hutan Ditemukan di Pusat Rehabilitasi Orangutan

Kasus ini pertama kali diketahui saat tim patroli Samboja Lestari menemukan sebidang lahan yang telah dibuka.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/9/2019), CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite, saat itu, terdapat sejumlah batang kayu yang siap diangkut di lahan yang telah dibuka.

Menurut perkiraan, lahan yang telah terbuka seluas setengah hektar atau sekitar 5.000 meter persegi.

Setelah menyadari hal ini, tim patrolii Samboja Lestari segera menghubungi pihak kepolisian untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Namun sehari setelahnya, api melanda sebagian kecil lahan di Samboja Lestari. Adapun lokasi kebakaran berada 2 kilometer dari tempat pembalakan liar sebelumnya.

Api teridentifikasi menjelang tengah hari. Setelah melakukan pemadaman selama empat jam, api sudah dipadamkan sepenuhnya.

Akibat kejadian ini, lahan seluas 0,59 hektar beserta 210 batang pohon yang telah ditanam sejak awal tahun 2000-an habis terbakar.

"Musim kering tahun ini cukup panjang dan membawa sejumah risiko terhadap upaya rehabilitasi orangutan untuk bisa dilepasliarkan," ucap Jamartin.

Dia melanjutkan, selama beberapa tahun terakhir, pihaknya kewalahan menghadapi kasus pembukaan lahan tanpa izin oleh oknum yang mengaku masyarakat setempat.

Hal ini kemudian diperparah dengan munculnya api di wilayah rehabilitasi.

"Kami berusaha memastikan agar kejadian tahun 2015 tidak terulang kembali, saat setidaknya 266 hektar dari ahan Samboja Lestari terbakar habis,. Kami pada saat itu bekerja keras siang-malam selama 2 minggu untuk mencegah api menyebar," ucap Jamartin.

Risiko terhadap rencana pemindahan ibu kota

Upaya rehabilitasi orangutan di Indonesia mengalami sejumlah tantangan. Kali ini tantangannya bukan hanya pembalakan liar dan kebakaran hutan, namun juga adanya rencana pemndahan ibu kota.

Menurut Jamartin, rencana ini berpotensi mengancam ekosistem lingkungan daerah sekaligus adanya konflik pengakuan kepemilikan tanah.

Dia menambahkan, apabila ancaman ini tidak diantisipasi, maka dapat mencederai konsep city forest yang dicanangkan oleh pemerintah dalam membangun ibu kota baru.

"Aksi spekulan tanah tampaknta tidak sejalan dengan ide dan visi pemerintah terhadap ibu kota baru ini dan dalam prosesnya mengganggu kegiatan sehari-hari pusat rehailitasi kami," kata Jamartin.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/28/160713865/pembalakan-liar-dan-api-kebakaran-hutan-ditemukan-di-pusat-rehabilitasi

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke