Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

#GejayanMemanggil dan Aksi di Daerah Lain Bukti Pemerintah Harus Berbenah

Di Yogyakarta, aksi dengan tajuk #GejayanMemanggil bahkan menjadi trending di media sosial Twitter. Kemudian berbagai seruan aksi di berbagai daerah juga mengikuti tagar ini.

Dalam aksi-aksi tersebut, massa yang didominasi oleh kalangan mahasiswa itu menuntut pemerintah untuk bersikap tegas atas banyaknya permasalahan yang terjadi, misalnya dalam penegakan tindak korupsi, kebakaran hutan, kekerasan terhadap perempuan, pelanggaran HAM, dan sebagainya.

Atas semua ini, Pengamat Politik Mada Sukmajati menyebut Pemerintah seharusnya merasa tertampar dengan fakta ini.

“Ini sebuah tamparan keras bagi pemerintah, baik di lembaga eksekutif, maupun lembaga legislatif,” kata Mada kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (23/9/2019) siang.

Petinggi negara maupun wakil rakyat di parlemen adalah hasil dari pesta demokrasi yang melibatkan suara rakyat, maka dari itu setelah dimenangkan melalui proses pemilu, rakyat memiliki ekspektasi pada wakilnya di pemerintahan untuk bisa menghasilkan kebijakan yang memihak kepada mereka.

“Ini fungsinya untuk mengingatkan kembali, pemilu itu satu hal, hal yang lain adalah anda sudah dipilih oleh rakyat anda harus perform baik, itu yang kemudian ditagih,” ujar Mada.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat menunjukkan ketidakpuasan mereka atas kinerja para wakil rakyat yang sebelumnya dipilih melalui proses demokrasi yang menelan banyak biaya.

“Sebetulnya ini kan cara menagih anak-anak muda pada mereka yang sudah terpilih melalui pemilu yang demokratis yang sudah menghabiskan banyak sekali biaya,” kata Mada.

Unjuk rasa menjadi satu cara yang dipilih untuk menyampaikan aspirasi yang selama ini tidak bisa disalurkan melalui jalur birokrasi.

Partai politik tidak menampung suara rakyat dan sibuk dengan organisasinya sendiri, DPR juga sama saja, hingga Presiden pun sekarang banyak melahirkan kekecewaan atas tiap keputusan yang dibuatnya.


Untuk itu, Mada berharap kegiatan unjuk rasa ini bisa diteruskan dan mendapat tindak lanjut agar tidak berakhir sia-sia.

“Dalam konteks gerakan mahasiswa, saya berharap ini bukan pertama dan terakhir, ada tindak lanjut yang lebih substansial, lebih strategis, misalnya melahirkan alternatif-alternatif kebijakan yang sudah dikaji secara akademik, dan seterusnya,” harap Mada.

Respons atau tindak lanjut dari Pemerintah selaku pihak yang disasar pun begitu diharapkan agar suara rakyat mendapat jawaban dan tidak menguap begitu saja ditelan terik matahari dan deru kendaraan.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/23/193010565/gejayanmemanggil-dan-aksi-di-daerah-lain-bukti-pemerintah-harus-berbenah

Terkini Lainnya

Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Tren
Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Tren
Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke