Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: 34 Tahun Lalu, Bangkai Kapal Titanic Ditemukan

Namun bukan hanya kisah cinta di Titanic saja yang menjadi perbincangan. Nasib kapal yang akhirnya tenggelam di perairan Atlantik tersebut juga menjadi buah bibir.

Hari ini tepat 34 tahun lalu, bangkai kapal legendaris tersebut ditemukan. Seperti dilansir dari laman National Geographic, Sabtu (31/8/2019), ahli oseanografi asal Amerika Serikat (AS) Robert d Ballard bersama dengan ilmuwan Perancis, Jean-Louis Michel memimpin ekspedisi pencarian Titanic.

Sebelumnya, Ballard pernah memimpin ekspedisi serupa pada tahun 1977. Usaha pertamanya ini tidak membuahkan hasil.

Namun ia tak patah arang. Pada tahun 1985, Ballard beserta timnya mencoba peruntungan kedua. Kali ini ia menggunakan kapal selam tak berawak yang disebut Argo.

Kapal ini dikembangkan oleh Angkatan Laut AS dan melakukan perjalanan ke dasar laut lalu mengirimkan gambar fotonya ke kapal penelitian Knorr.

History menyebutkan, tepat pada pagi tanggal 1 September, kapal Argo yang saat itu sedang menyelidiki keberadaan puing-puing di dasar laut tiba-tiba melewati salah satu boiler raksasa Titanic. Penemuan itu pun kemudian membawa harapan baru bagi Ballard.

Hari berikutnya, bangkai kapal berhasil ditemukan di kedalaman hampir 4.000 meter di dasar laut dalam keadaan terbelah menjadi dua. Bangkai kapal terletak sejauh 612 kilometer di sebelah tenggara Newfoundland atau di perairan internasional.

Namun demikian, hampir seluruh interior dan fiturnya masih terawat, meski banyak juga puing yang tersebar hingga radius 3 kilometer jauhnya.

Tenggelamnya Titanic

Kisah tenggelamnya kapal yang melakukan perlayaran perdanya menuju ke New York, AS ini selalu dikenang. 

Kapal ini memulai pelayarannya dari Southampton, Inggris menuju ke New York City pada 10 April 1912. Pada tanggal 14 April, operator radio Titanic menerima enam pesan dari kapal-kapal lain yang memperingtkan akan adanya gunung es.

Sayangnya, tidak semua pesan ini disampaikan oleh operator radio. Pada saat itu, seluruh kru operator telekomunikasi adalah karyawan Perusahaan Telekomunikasi Nirkabel Marconi. Dengan demikian, pesan tersebut bukanlah tanggung jawab utama mereka.

Para awak tersebut hanya bertanggung jawab dalam pengiriman dan penerimaan pesan kepada para penumpang serta adanya laporan cuaca.

Pesan yang tidak diteruskan ini menjadi malapetaka. Pada hari yang sama, tepatnya pukul 11.40 malam, kapal dilaporkan menabrak gunung es di perairan Atlantik utara.

Tabrakan itu mengenai lambung kapal sepanjang 91 meter dan membuat enam kompartemen kedap air terekspos. Setelah mengetahui kondisi kapal, kapten Edward J Smith memerintahkan para awak untuk menyiapkan sekoci pada 15 April pukul 00.00 pagi.

Dia juga memerintahkan para operator untuk melakukan panggilan darurat ke kapal penyelamat lain yang berada di dekat Titanic.

Namun sayang, para awak mengerahkan kapal penyelamat ke posisi yang tidak akurat sehingga membuat air mengalir ke tingkat terendah kapal dan akhirnya membanjiri beberapa ruangan.

Ketika ruang surat mulai dipenuhi air, upaya penyelamatan pun menjadi sia-sia. Pada saat itu, para pelayan mulai membangunkan penumpang untuk bersiap-siap menyelamatkan diri.

Sekitar pukul 00:15, para pelayan mulai memerintahkan penumpang untuk memakai pelampung, meski banyak dari mereka yang tidak percaya bahwa kapal akan tenggelam.

Upaya evakuasi juga mulai dilakukan. Namun kapal tersebut hanya memiliki 20 sekoci penyelamat.

Sekoci yang tersedia hanya mampu menampung 1.178 orang saja. Bahkan, keadaan lebih buruk karena tidak semua sekoci terisi penuh. Padahal sebelumnya, Titanic telah dirancang untuk menampung 68 sekoci.

Akibatnya, dari 3.511 penumpang dan awak, lebih dari 2.000 di antaranya tewas. Dari seluruh penumpang, hanya 706 orang saja yang selamat.

Sebagian besar dari penumpang meninggal akibat hipotermia di permukaan air es. Ratusan lainnya tewas saat berada di dalam kapal ketika tenggelam, dan menyebabkan tragedi ini menjadi salah satu kisah yang paling dikenal dalam sejarah.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/01/060000365/hari-ini-dalam-sejarah--34-tahun-lalu-bangkai-kapal-titanic-ditemukan

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke