Sedangkan Perindo, PKI, Partai Buruh, BTI, Partai Katolik serta Parkindo masih menerima hasil perjanjian tersebut.
Beberapa Dewan Pusat Kongres Pemuda memilih untuk netral dengan tujuan menjaga persatuan di antara kalangan organisasi yang membentuknya.
Pihak yang kontra beralasan bahwa wilayah kekuasaan Indonesia yang diakui dalam perjanjian sangat kecil dan terbatas, dengan hanya meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura, secara de facto.
Hal itu dianggap tidak mencerminkan kedaulatan yang sesungguhnya bagi Indonesia.
Baca juga: Alasan Perjanjian Linggarjati Berdampak pada Lengsernya Sutan Sjahrir
Selain itu, Indonesia diharuskan bergabung menjadi negara persemakmuran di bawah Kerajaan Belanda, dengan Ratu Belanda sebagai kepala negara.
Ini dianggap sebagai pengakuan terhadap dominasi Belanda atas Indonesia.
Perjanjian Linggarjati akhirnya tidak efektif lagi karena dilanggar sendiri oleh Belanda yang melancarkan Agresi Militer Belanda I pada Juli 1947.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.