KOMPAS.COM - Sebelum Islam masuk ke Indonesia, selama berabad-abad masyarakat Jawa sudah terlebih dulu mengenal agama Hindu dan Buddha.
Dua agama inilah yang pertama kali dikenal oleh masyarakat Jawa, menggantikan keyakinan dan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Agama Hindu dan Buddha telah cukup lama diyakini dan mengakar dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerajaan bercorak Hindu di Jawa.
Banyaknya kerajaan Hindu di tanah Jawa menunjukkan bahwa agama Hindu telah memiliki penganut serta kekuatan poitik yang kuat kala itu.
Beberapa kerajaan-kerajaan Hindu yang ada dan pernah jaya di tanah Jawa adalah:
Dalam Babad Tanah Jawa, pembicaraan tentang sejarah kerajaan di tanah Jawa selalu dimulai dari Kerajaan Medang.
Kerajaan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 di Jawa Tengah dan abad ke-10 di Jawa Timur.
Baca juga: Raja-raja Medang Periode Jawa Timur
Namun, istilah Medang konon digunakan hanya untuk menentukan wilayah yang membedakan antara kerajaan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Ketika menyebut kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa Timur, istilah yang digunakan adalah Kerajaan Medang Kamulan.
Sementara itu, untuk menyebut kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa Tengah, istilah yang digunakan adalah Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu.
Kerajaan Kahuripan didirikan oleh Airlangga, keponakan Dharmawangsa yang merupakan raja terakhir di Kerajaan Medang.
Konon Kerajaan Medang runtuh setelah kalah dalam pertempuran melawan Kerajaan Sriwijaya.
Pada pertempuran tersebut, Dharmawangsa gugur, sedangkan Airlangga berhasil melarikan diri.
Baca juga: Kerajaan Kahuripan: Sejarah, Raja, Keruntuhan, dan Peninggalan
Sekitar tahun 1009 M, Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan. Nama Kahuripan konon berasal dari kata urip yang berarti hidup.
Namun sumber lain menyebutkan bahwa Airlangga memberi nama Kahuripan, artinya kehidupan yang setara dengan Kerajaan Amarta milik Pandawa dalam epos Mahabharata dari India.
Hal ini menunjukkan bahwa tradisi Hindu India begitu kental memengaruhi masyarakat Jawa kala itu.
Kerajaan Kediri atau dikenal juga dengan sebutan Kerajaan Panjalu merupakan kerajaan yang bercorak Hindu.
Kerajaan ini diperkirakan berdiri antara tahun 1042-1222 dan berpusat di Kota Daha, sebuah kawasan yang ada di sekitar Kediri Jawa Timur saat ini.
Baca juga: Latar Belakang Munculnya Kerajaan Kediri
Pada masanya, Kerajaan Kediri udah memiliki peradaban yang sangat tinggi, di antaranya ada beberapa karya sastra terkenal, seperti cerita Barata-Yudha.
Dalam hal spiritual, Kerajaan Kediri juga sangat maju dengan dibangunnya berbagai tempat ibadah. Selain itu, masyarakatnya juga memiliki toleransi yang tinggi.
Kerajaan Singasari berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Kediri.
Kerajaan Singasari juga dikenal dengan peradaban yang sangat besar bagi Jawa dan sebagian pendapat mengatakan bahwa pendirinya adalah Ken Arok.
Kerajaan Singasari mengalami masa keemasan dan kejayaannya di bawah kepemimpinan Kertanegara.
Baca juga: Siapakah Pendiri dan Raja Pertama Kerajaan Singasari?
Kertanegara dipandang sebagai penguasa Jawa pertama yang memiliki keinginan menyatukan Nusantara.
Kertanegara memiliki seorang menantu bernama Raden Wijaya yang kelak menjadi pendiri Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singasari, mengingat pendiri kerajaan ini adalah menantu Kertanegara yang merupakan raja terakhir Singasari.
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar bercorak Hindu di Jawa.
Kerajaan Majapahit dikenal berkat keberhasilannya menyatukan wilayah-wilayah di seluruh Nusantara dalam kekuasaannya.
Baca juga: Bukti Islam Masuk dan Berkembang pada Zaman Majapahit
Kebesaran Kerajaan Majapahit banyak dipaparkan dalam karya Prapanca, seorang pujangga terkenal di masa Majapahit yang menulis Negara kertagama.
Agama Hindu memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi masyarakat Jawa dibuktikan dengan banyak berdirinya kerajaan-kerajaan besar bercorak Hindu di Tanah Jawa.
Referensi: