Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Francisco Serrao, Pelaut Portugis Pertama yang Tiba di Ternate

Kompas.com - 13/12/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Francisco Serrao merupakan pelaut Portugis yang menjadi salah satu orang Eropa pertama yang berhasil mencapai Malaka.

Dari Malaka, Serrao ambil bagian dalam ekspedisi mencari kepulauan rempah-rempah yang berada di Indonesia.

Namanya kemudian tercatat sebagai pelaut Portugis pertama yang tiba di Ternate dan berhasil memenangkan kepercayaan dari sultan.

Bahkan Serrao dipercaya menjadi penasihat sultan Ternate.

Berikut ini biografi singkat Francisco Serrao.

Baca juga: Antonio de Abreu, Pemimpin Kedatangan Portugis ke Indonesia

Hubungan dengan Ferdinand Magellan

Mengutip Encyclopedia, Francisco Serrao diduga memiliki hubungan dengan Fernando de Magelhaens atau Ferdinand Magellan.

Magellan adalah seorang penjelajah Portugis yang justru lebih didukung oleh Spanyol.

Serrao dan Magellan, yang diketahui saling bertukar surat, mungkin memiliki hubungan sebagai sepupu atau teman.

Berkat laporan yang dirikim oleh Serrao, Magellan dapat membujuk raja Spanyol dan diberi kepercayaan memimpin armada Spanyol hingga sampai di Filipina.

Selain itu, tidak banyak informasi yang didapatkan mengenai kehidupan pribadi Serrao sebelum tergabung dalam ekspedisi Alfonso de Albuquerque menuju Asia.

Baca juga: Fernando de Magelhaens: Biografi dan Rute Pelayaran

Bagian dari ekspedisi Portugis pertama ke Indonesia

Pada 1511, Francisco Serrao tergabung dalam ekspedisi Alfonso de Albuquerque yang ditugaskan untuk menaklukkan Malaka.

Setelah Malaka takluk, Alfonso de Albuquerque mengirimkan orang-orang kepercayaannya untuk mencari kepulauan rempah-rempah.

Tim yang ditunjuk Alfonso de Albuquerque berada di bawah komando Antonio de Abreu sebagai kapten.

Francisco Serrao menjadi bagian dari ekspedisi Abreu sebagai wakil komandan, yang mengemudikan kapal Sabaia.

Pada November 1511, ekspedisi pimpinan Abreu bertolak dari Malaka ke arah tenggara untuk menemukan kepulauan rempah-rempah.

Abreu dan Serrao berlayar dengan kapal berjenis kerakah atau carraca yang bertiang tiga hingga empat, dengan bobot di atas 1.000 ton.

Baca juga: Alfonso de Albuquerque, Arsitek Utama Ekspedisi Portugis di Asia

Dalam misi ini, Abreu membawa 120 awak orang Portugis, 60 budak, dan dipandu oleh pelaut-pelaut Melayu yang telah berpengalaman di jalur pelayaran Nusantara.

Ekspedisi pimpinan Abreu berlayar melewati Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, kemudian sampai di Kepulauan Banda di Maluku pada awal 1512.

Sebuah laporan menyatakan bahwa ketika singgah di pelabuhan Gresik, Jawa Timur, Serrao menikahi perempuan Jawa yang turut menemani dalam pelayaran selanjutnya.

Kapal Serrao berhasil mencapai Hitu meski dalam kondisi hampir karam setelah menerjang ganasnya samudra.

Rombongan Serrao kemudian tinggal di Banda selama sekitar satu bulan, untuk memborong pala, bunga pala, dan cengkih.

Pala yang hanya tumbuh di Banda, merupakan rempah-rempah yang paling dicari orang Eropa dan karena itu dihargai sangat mahal melebihi emas.

Di Banda, Serrao akhirnya berpisah dengan Abreu, yang menuju Ambon.

Setelah membeli kapal Tiongkok untuk menggantikan kapalnya yang rusak, Serrao berlayar ke arah Maluku Utara.

Baca juga: Tokoh-tokoh Penjelajah Samudra dari Portugis

Orang Eropa pertama yang mencapai Maluku Utara

Dari Banda, Francisco Serrao membawa 18 awak yang terdiri dari sembilan orang Portugis dan sembilan orang Indonesia.

Dalam perjalanan, kapal Serrao hancur terkena badai dan karang di dekat sebuah pulau kecil.

Serrao telah diperingatkan oleh awaknya, apabila penduduk pulau tersebut suka menjarah kapal yang karam.

Karena itu, Serrao berpura-pura menjadi pelaut kaya yang tidak bersenjata dan menunggu penduduk setempat lengah sebelum akhirnya melancarkan serangan.

Serrao kemudian merebut salah satu kapal dan memaksa perompak setempat untuk memandunya ke Ambon.

Kabar mengenai rombongan Serrao yang memiliki baju besi dan persenjataan modern ternyata cepat menyebar hingga ke Ternate dan Tidore.

Dua kekuatan yang terlibat perang dagang tersebut sama-sama ingin menjadikan Serrao sebagai sekutu karena keahlian militernya.

Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi

Serrao akhirnya memutuskan untuk bersekutu dengan Kesultanan Ternate dan menemui Sultan Bayanullah yang berkuasa saat itu.

Sultan Bayanullah menerima dengan baik kedatangan awak Serrao dan bersedia menyediakan cengkih asalkan bangsa Portugis mau membangun benteng di Ternate.

Sejak itu, hubungan Ternate dan bangsa Portugis resmi terjalin.

Menjadi penasihat Sultan Ternate

Francisco Serrao berhasil memenangkan kepercayaan Sultan Bayanullah setelah membantu Ternate dalam sejumlah perang dagang dengan Tidore.

Sultan Bayanullah bahkan menawarinya gaji tetap dan tempat tinggal mewah sebagai penasihat pribadinya.

Karena tawaran itu, Serrao memilih untuk tidak kembali ke Malaka.

Baca juga: Sultan Bayanullah, Raja Ternate yang Menerima Portugis

Serrao kemudian mengirim surat kepada Magellan untuk mengabarkan posisi Kepulauan Maluku ternyata jauh di sebelah timur dari Malaka.

Informasi itulah yang mendorong Magellan untuk meyakinkan raja Spanyol agar mau mendanai pelayarannya ke pulau rempah-rempah melalui rute barat, sebagaimana ditetapkan Perjanjian Tordesilas.

Meninggal di Ternate

Francisco Serrao meninggal di Ternate pada 1521. Namun, penyebab kematiannya masih menjadi misteri.

Salah satu teori menyatakan bahwa Serrao meninggal akibat diracun setelah menjadi korban intrik di istana Ternate.

Dalam catatan Portugis, Serrao dikenal sebagai tokoh yang membangun hubungan dagang antara Portugal dengan Ternate.

Langkah Serrao menjadi batu pijakan bagi Portugis untuk memonopoli rempah-rempah di Ternate yang bertahan hampir satu abad lamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com