Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Krisis Selat Taiwan Pertama

Kompas.com - 21/10/2023, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada 1954, terjadi peperangan antara China dan Taiwan di Selat Taiwan, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Krisis Selat Taiwan Pertama.

Krisis Selat Taiwan Pertama berlangsung dari 3 September 1954 hingga 1 Mei 1955, atau sekitar delapan bulan.

Dalam perang ini, Taiwan dibantu oleh Amerika Serikat, yang berkepentingan membendung penyebaran komunisme di Asia Timur dan Asia Tenggara.

Krisis Selat Taiwan Pertama dapat diredakan pada 1 Mei 1955, sebelum China dan Amerika Serikat terlibat dalam konflik langsung.

Baca juga: Apa Bedanya China, Taiwan, Hong Kong, dan Macau?

Latar belakang

Krisis Selat Taiwan merupakan buntut dari Perang Saudara China yang berlangsung sejak 1927 hingga 1949.

Pada akhir Perang Saudara China antara golongan nasionalis dengan golongan komunis, pasukan komunis pimpinan Mao Zedong membuat kaum nasionalis yang dipimpin Chiang Kai-shek lari ke Taiwan.

Sejak itu, Selat Taiwan menjadi pemisah dua kubu, yakni Republik Rakyat China (RRC) di China daratan dan Republik China (ROC) di Taiwan.

Selat Taiwan merupakan jalur pelayaran internasional yang ramai dan terdapat pulau-pulau kecil.
Ketika tentara nasionalis ROC menyadari telah kehilangan China daratan, mereka membangun pasukan di pulau-pulau kecil di Selat Taiwan, utamanya di Pulau Kinmen (Quemoy), Pulau Matsu, dan Kepulauan Dachen.

Karena pulau-pulau tersebut lebih dekat dengan China daratan daripada Taiwan, kubu Mao Zedong tentu merasa terancam.

Ketegangan memuncak, saat pasukan Amerika Serikat (AS) muncul di Selat Taiwan dan Pemerintah AS bersekutu dengan Chiang Kai-shek.

Baca juga: Perjanjian Shimonoseki, Lepasnya Korea dan Taiwan dari Tangan China

Saat itu merupakan periode Perang Dingin, di mana AS melakukan segala cara untuk menghentikan penyebaran komunisme di dunia.

Untuk menegaskan dukungannya, AS menandatangani Perjanjian Pertahanan Bersama dengan ROC.

Pada intinya, perjanjian ini menjanjikan dukungan jika ROC terlibat dalam peperangan dengan RRC.

Pada Agustus 1954, sebanyak 58.000 Tentara Nasionalis ROC telah ditempatkan di Pulau Kinmen dan 15.000 lainnya di Pulau Matsu.

Menteri Luar Negeri RRC Zhou Enlai menilai Taiwan harus "dibebaskan".

Karena itu, pasukan komunis RRC mulai membombardir Pulau Kinmen dan Matsu pada 3 September 1954, yang menandai dimulainya Krisis Selat Taiwan Pertama.

Baca juga: Perang China-Jepang I: Penyebab, Jalannya Pertempuran, dan Dampak

Jalannya peperangan

Pengeboman pada September disusul dengan pengeboman ke Kepulauan Tachen pada November 1954.

Merespons serangan RRC, Kepala Staf Gabungan Pasukan AS sempat merekomendasikan untuk pembalasan menggunakan senjata nuklir, tetapi ditentang banyak pihak.

Akhirnya, hanya pasukan Angkatan Laut AS yang ditugaskan membantu tentara ROC menghadapi serangan RRC.

Pada Januari 1955, Kongres AS mengesahkan Resolusi Formosa, yang memberikan Presiden AS Eisenhower wewenang penuh untuk mempertahankan Taiwan dan pulau-pulau di Selat Taiwan.

Pemerintah AS kemudian mengumumkan tekadnya untuk mempertahankan Taiwan dari serangan komunis China.

Dalam gelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, pada April 1955, Zhou Enlai menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin berperang dengan AS dan bersedia duduk bersama untuk bernegosiasi.

Baca juga: Perang China-Jepang II: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Pernyataan Zhou Enlai berhasil menurunkan ketegangan, dan segera setelah itu RRC dan AS mulai melakukan negosiasi.

Negosiasi berlangsung sangat lama dan membahas banyak hal, tetapi permasalahan Taiwan justru tidak dibahas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com