Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Unik Bugsy Siegel, Mafia di Balik Perjudian Las Vegas Strip

Kompas.com - 17/10/2023, 16:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bugsy Siegel dikenal sebagai salah satu mafia paling ditakuti pada masanya dan menjadi tokoh pengembang perjudian di Las Vegas.

Bugsy Siegel memainkan peran kunci dalam pengembangan Las Vegas Strip melalui pembangunan Flamingo Hotel pada 1946 dan memegang pengaruh kuat dalam operasi Mafia Amerika.

Dilahirkan dan dibesarkan di Brooklyn, New York, dalam keluarga imigran Yahudi, Bugsy mengalami tekanan ekonomi sejak kecil sehingga mendorongnya bercita-cita menjadi kaya melalui jalur kejahatan.

Ambisi masa kecilnya berhasil mengubah Bugsy menjadi seorang mafia yang terkenal di industri perjudian Las Vegas.

Inilah 5 fakta menarik dari seorang mafia terkenal, Bugsy Siegel:

Baca juga: Mengenal Bugsy Siegel dan Prakarsanya Ciptakan Kawasan Perjudian Las Vegas...

Menjadi gangster sejak masih remaja

Bugsy Siegel lahir dalam keluarga Yahudi Austro-Hongaria yang berimigrasi ke Amerika Serikat pada 1903 dan menetap di Lower East Side, Manhattan.

Untuk keluar dari kehidupan ekonomi yang sulit, Bugsy terlibat dalam kejahatan seperti perampokan dan memeras pedagang.

Ketika Siegel remaja, ia bertemu dengan Meyer Lansky dan bersama-sama membentuk geng bernama Bugs and Meyer Mob.

Geng ini terlibat dalam perampokan, perjudian, dan pembunuhan.

Saat era Prohibisi, geng ini juga bergabung dengan gangster Arnold Rothstein untuk menjalankan bisnis penyelundupan minuman keras ilegal di Pantai Timur.

Pada 1931, ia sudah cukup kaya untuk membeli apartemen di Waldorf Astoria Towers, Manhattan.

Membenci nama panggilannya

Nama aslinya adalah Benjamin Siegel, tetapi dia kerap dipanggil dengan nama Bugsy.

Meski begitu, dia tidak suka dengan panggilan terkenalnya itu.

Nama panggilannya bermula ketika ia masih remaja.

Sikap kasarnya membuat teman-temannya menyebutnya sebagai Bugs atau Bugsy (kutu).

Akan tetapi, si gangster muda sangat tidak suka dengan panggilan itu dan mengancam akan melakukan kekerasan kepada siapa pun yang memanggilnya dengan panggilan Bugs.

Berteman dengan bintang film Hollywood

Pada pertengahan tahun 1930-an, Siegel pindah dari New York ke Los Angeles dan mendirikan kelompok kejahatan baru di Pantai Barat.

Selain terlibat dalam perjudian, pembunuhan, dan narkoba, ia juga tergabung dalam relasi lingkaran sosial Hollywood.

Berkat sikap tegas dan penampilannya yang tampan, Bugsy Siegel dapat menarik perhatian para selebriti dengan mudah.

Ia menjalin hubungan dengan orang-orang terkenal, seperti Cary Grant, Frank Sinatra, dan bintang terkenal Jean Harlow yang bahkan menjadi ibu baptis tidak resmi bagi putrinya.

Teman-temannya kemudian mengatakan bahwa Siegel menyimpan keinginan rahasia untuk menjadi aktor.

Ia sering mengunjungi lokasi syuting film di Hollywood, bahkan pernah mengatur uji coba layar untuk dirinya sendiri.

Baca juga: [TREN WISATA KOMPASIANA] 10 Destinasi di Kota Vancouver Kanada | Menggapai Atap Dunia, Everest Base Camp | Fenomena Hotel Kasino di Las Vegas Strip

Memimpin pencarian harta karun di Kosta Rika

Pada 1938, Bugsy Siegel bergabung dengan sekelompok orang terkenal Hollywood untuk pergi berlayar ke lepas pantai Kosta Rika karena mendengar kabar tentang adanya harta terpendam di Pulau Cocos yang terpencil.

Namun, setelah beberapa hari menggali dan meledakkan bukit, mereka tidak menemukan apa-apa.

Pencarian harta itu berakhir tanpa hasil dan kapal mereka rusak parah akibat badai sehingga harus ditarik ke Meksiko untuk diperbaiki.

Setelah Siegel kembali ke California, banyak wartawan yang menyoroti kisah kapal tersebut.

Bahkan, ada yang berspekulasi bahwa perjalanan itu melibatkan pemberontakan oleh kru atau digunakan sebagai kedok untuk menyelundupkan narkoba dan senjata.

Mencoba menjual bahan peledak kepada Benito Mussolini

Pada 1939, Siegel bermitra dengan seorang sosialita Hollywood bernama Countess Dorothy di Frasso dalam rencana untuk menjual senjata kepada pemerintah fasis Italia.

Menurut sejarawan Larry Gragg, pada 1939, Bugsy Siegel berusaha menjual bahan peledak baru yang disebut atomit dan diklaim lebih kuat daripada dinamit.

Siegel dan Countess berharap bisa mendapatkan kontrak penjualan ke diktator Benito Mussolini, tetapi rencana mereka gagal setelah atomit tersebut tidak memuaskan selama demonstrasi.

Sebelum mereka meninggalkan Roma, pasangan ini kabarnya bertemu dengan Hermann Göring, wakil Adolf Hitler, yang sedang berada di kota untuk bertemu dengan Mussolini.

Siegel yang berdarah Yahudi, kemudian bercanda bahwa dia berharap bisa membunuh pejabat Nazi tingkat tinggi itu jika memiliki kesempatan.

Referensi:

  • Gragg, L. D. (2015). Benjamin" Bugsy" Siegel: The Gangster, the Flamingo, and the Making of Modern Las Vegas. Bloomsbury Publishing USA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com