Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selat Dardanella, Pemisah antara Benua Asia dengan Benua Eropa

Kompas.com - 30/08/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selat Dardanella merupakan salah satu batas pemisah antara Benua Asia dengan Benua Eropa.

Selat Dardanella disebut juga Selat Gallipoli yang berada di barat laut Turki.

Pada masa Yunani Kuno, selat ini lebih dikenal dengan nama Hellespont, yang berarti Laut Helle.

Pemberian nama Hellespont ini bertujuan untuk mengenang Putri Boetian.

Menurut kisah yang beredar, Putri Boetian tenggelam di arus air deras setelah jatuh dari punggung domba jantan berbulu emas.

Selat Dardanella memiliki panjang mencapai 61 kilometer atau sekitar 38 mil, dengan lebar 1,2-6 kilometer.

Selat Dardanella termasuk dalam perairan internasional.

Baca juga: Karakteristik Selat Malaka

Berperan penting dalam perairan internasional

Selat Dardanella memegang peran penting sebagai perairan internasional.

Sebab, Dardanella memiliki posisi yang strategis sehingga menjadi pintu gebang lalu lintas perdagangan internasional antara Eropa dan Asia.

Sebab, untuk bisa mencapai suatu negara, banyak kapal harus melewati Selat Dardanelle terlebih dahulu.

Contohnya untuk bisa sampai di pelabuhan di Ukraina, kapal internasional harus lebih dulu melalui Selat Dardanella.

Ada beberapa negara, seperti Rusia dan Ukraina, yang menggunakan Selat Dardanella sebagai jalur perdagangan internasional.

Oleh karena itu, Selat Dardanella telah banyak membantu perekonomian negara Turki.

Selain menjadi pemisah antara Benua Asia dan Benua Eropa, Selat Dardanella juga menjadi penghubung antara Laut Aegea dan Laut Marmara.

Meskipun memiliki peranan penting, Selat Dardanella termasuk selat tersempit di dunia yang masuk dalam jalur perairan internasional.

Lebih lanjut, tercatat dalam sejarah, bahwa wilayah ini menjadi daerah pertempuran sejumlah perang yang pernah terjadi, seperti Perang Troya dan Kampanye Gallipoli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com