Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Silet, Penemunya "Salesman"

Kompas.com - 06/12/2022, 19:06 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pisau cukur silet atau pisau silet saat ini menjadi perlengkapan penting dan praktis untuk mencukur kumis dan jenggot.

Bila dirunut dari catatan sejarah, kisah pisau cukur silet atau silet sudah ada sejak zaman neolitikum.

Bentuknya tentu tidak seperti silet atau pisau cukur silet di masa sekarang.

Pada masa neolitikum, pisau berbentuk batu yang diasah runcing.

Kemudian, kulit kerang yang diasah runcing juga menjadi bahan dasar pisau,

Baca juga: Cara Mengasah Pisau Cukur yang Tumpul agar Kembali Tajam

Silet

Bercukur adalah cara menghilangkan kumis wanita yang paling sederhana, mudah, dan murah.PIXABAY/KROPEKK_PL Bercukur adalah cara menghilangkan kumis wanita yang paling sederhana, mudah, dan murah.

Laman milik Kompas Gramedia (KG), Kompas.tv, edisi 11 Maret 2022 memberikan informasi bahwa pisau cukur wajib dibersihkan demi menjaga kualitas ketajamannya.

Sementara itu, laman Kompas.com edisi 5 Februari 2022 menyebut bahwa ada langkah untuk menajamkan kembali pisau silet yang tumpul.

Pada catatan sejarah, silet atau pisau silet mengemuka pada 1920.

Waktu itu, seorang tenaga penjual atau salesman menjadi penemu silet sekali buang.

Bahan dasar pisau silet atau silet seperti itu adalah baja tipis.

Nama salesman itu adalah King Camp Gillette asal AS.

Tahu bahwa penemuannya memiliki nilai komersial, Gillette mematenkan temuannya itu pada 1923.

Menapaki tahun pertama penjualan, Gillette hanya meraup 3000 unit penjualan.

Pada 1925, Gillette pun hanya mendapatkan keuntungan tipis dari penjualan siletnya itu.

Lantas, 14 tahun sejak Gillette mematenkan silet atau pisau silet, persisnya pada 1937, barulah ada pendapatan menjulang.

Pasalnya, pada 1937, pisau silet atau silet yang terjual menembus angka 2 juta unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com