KOMPAS.com - Buddha adalah salah satu agama di dunia yang berasal dari bagian timur Benua India, yang berlandaskan pada ajaran Siddharta Gautama.
Agama Buddha pertama kali menyebar di India pada sekitar abad-6 SM hingga abad ke-4 SM.
Dalam perkembangannya, ajaran Buddha masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-5, dan menjadi salah satu agama tertua di dunia.
Sampai saat ini, agama Buddha dianut oleh sebagian kecil masyarakat di Indonesia.
Masyarakat dunia mengenal hari raya umat Buddha adalah Waisak, yang diperingati sekitar bulan Mei.
Namun, selain Waisak, umat Buddha juga merayakan tiga hari besar lainnya.
Lantas, apa saja hari raya agama Buddha selain Waisak?
Baca juga: Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara
Waisak adalah hari suci agama Buddha yang dirayakan sekitar bulan Mei, tepatnya pada saat waktu terang bulan atau purnama sidhi.
Nama Waisak berasal dari bahasa Sanskerta, Vesakha, yang berarti nama bulan dalam kalender India Kuno.
Waisak dijadikan sebagai hari besar untuk memperingati tiga hal penting bagi umat Buddha, yaitu:
Biasanya, perayaan Waisak dilakukan dengan berbagai kegiatan. Umat Buddha di seluruh dunia akan melakukan berbagai macam ritual dan tradisi-tradisi unik.
Di Indonesia sendiri, hari raya Waisak umumnya dirayakan di Candi Borobudur sejak 1929.
Baca juga: Waisak: Sejarah dan Perayaannya
Hari raya agama Buddha selanjutnya adalah Kathina, yaitu upacara persembahan jubah kepada Sangha usai menjalani Vassa.
Vassa atau Retret Musim Hujan, merupakan perayaan yang berlangsung selama tiga bulan.
Setelah masa Vassa selesai, umat Buddha akan memasuki masa Kathina.
Pada hari raya ini, umat Buddha akan datang ke vihara untuk memberikan persembahan jubah kathina serta mendanai kebutuhan para bhikku dan perlengkapan vihara.
Perayaan Kathina merupakan waktu bagi umat Buddha untuk berdana kepada para bhikku sebagai tanda rasa syukur mereka.
Kathina biasanya dirayakan sekitar bulan Oktober atau November.
Baca juga: Wujud Akulturasi Budaya Lokal dengan Hindu-Buddha
Hari Raya Asadha biasanya dirayakan dua bulan setelah Waisak, atau sekitar bulan Juli.
Pada hari raya ini, umat Buddha memperingati peristiwa khotbah Dhamma Cakka Pavattana Sutta oleh Buddha kepada Panca Vagiya di Taman Rusa Isipatana pada 588 SM.
Panca Vagiya adalah lima pertapa atau bhikku, yaitu Kondanna, Bhadiya, Vappa, Mahanama, dan Asajji.
Khotbah pertama yang disampaikan oleh Buddha adalah Dhamma Cakka Pavattana Sutta (Khotbah Pemutaran Roda Dhamma).
Dalam khotbah ini, Buddha mengajarkan empat kebenaran mulia yang menjadi landasan Buddha Dhamma.
Setelah itu, Buddha membentuk Arya Sangha Bhikku (persaudaraan para bhikku) pertama guna melengkapi Tiratana (keesaan dalam alam semesta).
Baca juga: Biografi Siddharta Gautama, Pendiri dan Penyebar Agama Buddha
Hari raya besar umat Buddha selanjutnya ada Magha Puja, yaitu memperingati disabdakannya Ovadha Patimokha, inti agama Buddha dan etika pokok para bhikku, di hadapan 1.250 murid pertama yang ditahbiskan oleh sang Buddha di Vihara Veluvana, Rajagaha.
Pertemuan pertama mereka memiliki empat ciri-ciri, sebagai berikut:
Magha Puja dirayakan pada saat bulan purnama di setiap bulan ketiga kalender Buddha.
Pada hari raya Magha Puja, biasanya umat Buddha akan pergi ke vihara guna berbuat kebajikan, seperti berderma, meditasi, serta mendengarkan Dhamma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.