Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Nawas, Penyair Legendaris Era Kejayaan Islam

Kompas.com - 05/02/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abu Nawas adalah seorang berdarah Arab dan Persia yang menjadi penyair terkenal pada abad ke-8.

Ia digambarkan sebagai sastrawan Arab terbesar yang bijaksana dan memiliki sifat jenaka.

Pria yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di Irak ini dikenal karena bakat sastranya serta kecintaannya yang kuat pada anggur.

Syair Abu Nawas menawarkan pembaruan dan keragaman subyek. Banyak di antaranya yang menggambarkan wine (minuman beralkohol dari fermentasi jus anggur), serta mencerminkan kehidupan, keyakinan, dan kecintaannya.

Baca juga: Biografi Jalaluddin Rumi, Penyair Sufi Legendaris Persia

Kehidupan awal

Abu Nawas lahir dengan nama Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami di Kota Ahvaz, Iran, pada pertengahan abad ke-8.

Ia adalah anak yatim, yang sejak kecil dibawa ibunya pindah ke Kota Basra di Irak. Di Basra, Abu Nawas belajar beberapa ilmu agama, seperti hadis, sastra, dan ilmu Al Quran.

Abu Nawas belajar ilmu agama hingga dewasa dan bertemu dengan Walibah ibn Habib Al-Asad.

Bersama Walibah, ia diberi nasihat untuk memperhalus tata bahasanya. Keduanya lantas pergi ke Kufah untuk bertemu dengan orang Arab Badui.

Di Kufah, Abu Nawas belajar memperhalus tata bahasanya dan memperdalam sastra Arab.

Selama di Kufah inilah, ia mulai dikenal sebagai sosok yang mahir membuat dan membacakan puisi.

Dalam puisinya, Abu Nawas mengangkat tema kehidupan kota, asmara, dan kegembiraannya meminum anggur atau wine.

Selain itu, Abu Nawas juga membuat puisi-puisi yang bertema pujian terhadap pemerintahan Harun Ar-Rasyid yang saat itu menjadi khalifah Dinasti Bani Abbasiyah.

Baca juga: Abu Muslim Al Khurasani, Panglima Abbasiyah yang Berakhir Dimutilasi

Sastrawan Arab terbesar

Abu Nawas dianggap sebagai sastrawan terbesar pada era literatur Arab Klasik. Karya-karyanya memengaruhi banyak sastrawan setelahnya, seperti Hafiz dan Omar Khayam.

Beberapa tema puisi Abu Nawas yang terkenal adalah nostalgia kehidupan orang Badui dan pembaruan kehidupan di Bagdad yang dianggapnya kontras.

Karya Abu Nawas dianggap sebagai bagian dari pembaruan kesusastraan Arab pada masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah.

Selain itu, Abu Nawas dianggap sebagai sastrawan penting dalam pembaruan kesusastraan Arab karena menganggap puisi sebagai ekspresi bebas dan langsung.

Baca juga: Waraqah bin Naufal, Imam Nasrani yang Memastikan Kenabian Muhammad

Pertobatan Abu Nawas

Meski mendapat pendidikan agama sejak kecil, Abu Nawas tumbuh menjadi orang yang suka berpesta pora hingga mabuk-mabukan.

Di saat yang sama, ada cerita Abu Nawas yang unik. Konon, kemampuan sastranya yang nyaris tidak tertandingi membuatnya mampu membuat puisi dengan tata bahasa yang sempurna meski dalam keadaan mabuk.

Suatu ketika, Abu Nawas yang sedang mabuk berat membacakan puisi tentang Bani Mudhar yang menyinggung Khalifah Bani Abbasiyah.

Akibatnya, ia pun dipenjara oleh Khalifah Bani Abbasiyah. Sejak saat itu, Abu Nawas bertobat dari perilaku buruknya dan fokus menulis puisi bertema keagamaan.

Baca juga: Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya dan Dermawan

Wafat

Perihal kematian Abu Nawas masih dalam perdebatan para ahli. Ada yang berpendapat bahwa kematiannya terjadi pada 806.

Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa Abu Nawas meninggal pada 813 dan 814.

Terlepas dari perbedaan tahun kematiannya, yang pasti, Abu Nawas dimakamkan di Kota Bagdad, Irak.

 

Referensi:

  • Aidah, Siti Nur. (2020). 25 Kisah Pilihan Tokoh Sufi Dunia. Yogyakarta: Penerbit KBM Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com