Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuda Lumping, Tarian Magis Asal Ponorogo

Kompas.com - 08/11/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.comKuda Lumping yang juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang berasal dari Ponorogo.

Tarian Kuda Lumping dibawakan dengan menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang dianyam dan dipotong hingga menyerupai kuda dan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik.

Tarian Kuda Lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda. Namun, beberapa penampilan Kuda Lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekuatan magis, dan kekebalan.

Para pemain tari Kuda Lumping akan menunjukkan atraksi makan beling dibarengi dengan pecutan di tubuhnya.

Baca juga: Tari Bedhaya Ketawang, Tarian Sakral Keraton Kasunanan Surakarta

Asal-usul Kuda Lumping

Asal-usul Kuda Lumping belum diketahui dengan pasti.

Namun, banyak yang meyakini Kuda Lumping berasal dari dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi Belanda. 

Dalam versi lain juga disebutkan bahwa Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah yang dibantu oleh Sunan Kalijaga melawan Belanda. 

Ditemukan lagi dalam versi lain yang menyebutkan bahwa tari Kuda Lumping mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengkubuwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda. 

Dari ketiga versi tersebut, belum dapat dikatakan dengan pasti kisah mana yang menjadi asal-usul Kuda Lumping ini. 

Akan tetapi, diperkirakan tarian Kuda Lumping sudah ada sejak kerajaan kuno atau masa pra-Hindu karena masih diwarnai dengan kepercayaan animisme.

Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Kuda Lumping Identik dengan Kerasukan

Kesenian Kuda Lumping populer di kalangan masyarakat daerah Jawa Timur, seperti Ponorogo, Blitar, Malang, Tulung Agung, dan sekitarnya. 

Biasanya, tarian Kuda Lumping ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti penyambutan tamu kehormatan dan juga syukuran. 

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, tari Kuda Lumping juga dikaitkan dengan hal-hal magis.  

Hal tersebut karena sebelum tarian Kuda Lumping ditampilkan akan ada dua orang pawang sebagai pemimpin spiritual yang bertugas mempertahankan cuaca agar tidak hujan.

Pawang dalam Kuda Lumping disebut Warok. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com