Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Barbarossa: Latar Belakang, Pertempuran, dan Dampak

Kompas.com - 22/10/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber History

Akibatnya, Uni Soviet pun kurang persiapan. Sehingga di hari pertama Operasi Barbarossa berjalan, Jerman berhasil menghancurkan lebih dari 1.000 pesawat tempur Uni Soviet.

Dengan kondisi pasukan Uni Soviet yang tidak terkoordinasi dengan baik, Uni Soviet gagal menghalau Jerman.

Alhasil, pasukan Jerman berhasil masuk hingga hampir 500 kilometer ke dalam wilayah Uni Soviet.

Baca juga: Perjanjian Damai Pasca Perang Dunia 1

Jerman Mengalami Kegagalan

Akan tetapi, saat musim dingin tiba, tahun 1942, Uni Soviet mulai memukul mundur Jerman, karena Jerman tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin.

Pasukan Jerman kesulitan menembus medan pertempuran karena artileri dan kendaraan berat mereka tertahan.

Tentara Jerman juga banyak yang tewas akibat kedinginan.

Melihat kondisi tersebut, bulan November, seluruh petinggi Jerman sempat melakukan rapat khusus untuk menentukan apakah operasi tetap dijalankan atau ditunda sampai musim semi tiba.

Hitler dengan tegas memilih untuk melanjutkan Operasi Barbarossa.

Dalam kondisi suhu yang sangat merosot hingga minus 30 derajat dan salju yang tebal, Jerman tetap melanjutkan serangannya. 

Yang terjadi malah Uni Soviet berhasil memukul mundur Jerman keluar dari wilayah Uni Soviet. 

Dampak Operasi Barbarossa

Dampak yang dirasakan setelah Operasi Barbarossa dilancarkan adalah:

  1. Jumlah divisi Angkatan Darat Jerman menurun, dari 209 divisi dan 163 divisi tempur menjadi 58 divisi dengan kapabilitas tempur
  2. Korban tewas yang sangat besar di kedua belah pihak. Pihak Jerman lebih dari 1 juta tentaranya tewas, sedangkan pihak Uni Soviet korban yang tewas hampir 3 juta orang.
  3. Jerman kehilangan 2.800 pesawat terbang dan 2.830 tank, sedangkan Uni Soviet kehilangan 21.200 unit pesawat terbang dan 20.500 tank
  4. Ekonomi Uni Soviet merosot drastic dengan 1.710 kota dan 70.000 desa hancur dengan hampir 26 juta warga Uni Soviet tewas akibat pertempuran dan kelaparan

 

Referensi:

  • Stone, Norman. (2013). World War II: A Short History. London: Penguin Books.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com