Sedangkan Kaisar Ferdinand II mencari dukungan dari keponakannya yang sesama Katolik, Raja Phillip IV dari Spanyol.
Tidak lama kemudian, pasukan dari kedua belah pihak terlibat dalam perang brutal di berbagai wilayah.
Di Austria saat ini dan di timur di Transylvania, tentara Kekaisaran Ottoman bertempur bersama Bohemia (dengan imbalan berupa pajak kepada sultan) melawan Polandia, yang berada di pihak Habsburg.
Sementara di sebelah barat, tentara Spanyol bersekutu dengan Liga Katolik, Jerman, Belgia dan Prancis saat ini, yang mendukung Ferdinand II.
Pada awal pertempuran, pasukan Ferdinand II berhasil memadamkan pemberontakan di timur dan di utara Austria, yang kemudian membubarkan Persatuan Protestan.
Namun, pertempuran berlanjut ke barat, di mana Raja Christian IV dari Denmark-Norwegia memberikan dukungannya terhadap negara-negara Protestan.
Meski telah dibantu tentara Skotlandia, pasukan Denmark-Norwegia dapat ditaklukkan oleh kekuatan Ferdinand II dan terpaksa menyerahkan sebagian besar Eropa Utara kepada kaisar.
Baca juga: Sejarah Singkat Perang Salib
Pada 1630, Swedia, di bawah kepemimpinan Gustavus Adolphus, bergabung dalam pertempuran untuk memihak umat Protestan.
Pasukan Adolphus berhasil memukul mundur pasukan Katolik dan mendapatkan kembali sebagian besar wilayah yang sebelumnya diserahkan pada kaisar.
Dengan dukungan Swedia, kemenangan pihak Protestan terus berlanjut. Namun, ketika Adolphus terbunuh dalam Pertempuran Lutzen pada 1632, Swedia kehilangan sebagian dari semangat mereka.
Pasukan Swedia akhirnya dikalahkan pada 1635 oleh pasukan bangsawan Bohemia, Albrecht von Wallenstein, yang berjumlah 50.000 tentara.
Albrecht von Wallenstein merupakan seorang Protestan, yang mau membantu Ferdinand II dengan imbalan kebebasan untuk menjarah setiap wilayah yang direbut.
Perancis, yang merupakan penganut Katolik tetapi saingan Habsburg, mulai terlibat dalam Perang Tiga Puluh Tahun pada 1635.
Namun, pasukan Perancis tidak berhasil melawan pasukan Katolik, bahkan setelah Ferdinand II meninggal pada 1637.
Sementara itu, Spanyol yang berperang atas perintah penerus dan putra kaisar, Ferdinand III, dan kemudian di bawah Leopold I, melancarkan serangan balik dan menyerbu wilayah Perancis.