Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Barbarossa: Latar Belakang, Pertempuran, dan Dampak

Kompas.com - 22/10/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.comOperasi Barbarossa adalah operasi invasi tentara Jerman terhadap Uni Soviet pada Perang Dunia II yang dimulai tanggal 22 Juni 1941.

Dalam Operasi Barbarossa, Jerman mengirim 3 juta tentara, 19 divisi panser, 3.000 tank, 2.500 pesawat tempur, 600.000 unit kendaraan bermotor, 700.000 ekor kuda dan 7.000 artileri untuk menyerang Uni Soviet.

Dari operasi ini, Jerman sempat mengungguli Uni Soviet. Namun, saat musim dingin tiba, Jerman berhasil dipukul mundur Uni Soviet akibat tidak siap menghadapi musim dingin di Uni Soviet.

Baca juga: Sejarah Runtuhnya Uni Soviet (1991)

Latar Belakang

Pada Perang Dunia II, Jerman dan Uni Soviet menandatangani sebuah pakta bernama Pakta Molotov-Ribbentrop, tepatnya pada 23 Agustus 1939.

Dalam pakta tersebut, Jerman dan Uni Soviet sudah saling berjanji untuk tidak saling menyerang baik secara langsung maupun tidak langsung.

Namun, Adolf Hitler, pimpinan tentara Nazi Jerman, melanggar pakta tersebut karena ingin menaklukkan wilayah barat Uni Soviet agar wilayah tersebut diisi oleh warga Jerman.

Selain itu, alasan lain Jerman melanggar kesepakatan dengan Uni Soviet karena ingin merebut sumber daya minyak di pegunungan Kaukasus.

Guna melancarkan tujuannya tersebut, pada 18 Desember 1940 disusunlah perencanaan penyerangan.

Masih di tanggal yang sama, Hitler menandatangani Führer Directive 21 yang berisi instruksi kepada Komando Tinggi Jerman untuk melakukan operasi dengan nama Operasi Barbarossa.

Barbarossa sendiri berasal dari nama Kaisar Jerman, yaitu Kaisar Frederick Barbarossa.

Baca juga: Uni Soviet: Sejarah, Ekonomi, dan Pembubaran

Pertempuran

Setelah perencanaan operasi militer dibuat, Jerman mengirimkan 3 juta tentara, 19 divisi panser, 3.000 tank, 2.500 pesawat tempur, dan 7.000 artileri pada 22 Juni 1941.

Selain itu, Jerman juga mengerahkan 600.000 unit kendaraan bermotor dan 700.000 ekor kuda untuk menginvasi wilayah barat Uni Soviet yang berluaskan 2.900 kilometer.

Seminggu sebelum Jerman menyerang, Stalin, pemimpin Uni Soviet, sudah diperingatkan oleh Richard Sorge, mata-mata Soviet, bahwa Operasi Barbarossa akan dilakukan tanggal 22 Juni.

Pesan tersebut telah disampaikan kepada Stalin melalui sebuah surat.

Namun, Stalin yang saat itu meyakini bahwa perang tidak akan berlangsung setidaknya sampai satu tahun ke depan, memutuskan untuk mengabaikan pesan tersebut.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com