Ilyas Ya'kub juga menjadi ketua Perkumpulan Mahasiswa Indonesia dan Malaysia di Mesir.
Selain itu, ia juga menjadi fungsionaris wakil ketua organisasi sosial politik Jam'iyat al-Khairiyah dan ketua organisasi politik Difa al-Wathan (Ketahanan Tanah Air).
Selain politik, Yakub juga aktif menulis di berbagai surat kabar harian di Kairo.
Bersama rekannya, Muchtar Luthfi, ia mendirikan Majalah Seruan Al-Azhar.
Gerakan Yakub dalam jurnalistik dan politik anti penjajah di Mesir ini diketahui oleh Belanda.
Belanda kemudian berusaha melunakkan sikap radikal dari Yakub, namun tidak berhasil.
Saat masih diancam oleh Belanda, pada 1929, Ilyas Ya'kub kembali dari Mesir.
Pada 1930, ia mendirikan partai politik yang mulanya bernama Partai Muslimin Indonesia (PMI), kemudian berganti menjadi Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
Tujuan didirikannya PERMI adalah untuk menegakkan Islam dan memperkuat wawasan kebangsaan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Tokoh-tokoh Perjuangan Kooperatif Masa Pendudukan Jepang
Ilyas Ya'kub wafat pada 2 Agustus 1958.
Untuk mengenang jasanya, ia pun diberi beberapa penghargaan, yaitu:
Referensi: