Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Melayu: Letak, Raja-raja, dan Ekspedisi Pamalayu

Kompas.com - 17/06/2021, 12:10 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Melayu atau Malayu adalah salah satu kerajaan yang pernah berdiri di pantai Sumatera Timur.

Dari berita Tiongkok, diketahui bahwa Kerajaan Melayu berdiri sekitar abad ke-7, dengan pusat di Minanga.

Sementara pada abad ke-13, pusatnya berada di Dharmasraya dan pada abad ke-15 berpusat di Pagaruyung.

Namun, belum ada bukti sejarah yang memuat tentang siapa pendiri Kerajaan Melayu.

Dari catatan I-Tsing, juga tidak disebutkan Kerajaan Melayu bercorak agama apa.

Raja Kerajaan Melayu yang pertama kali ditemukan dalam catatan sejarah adalah Raja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa, yang berkuasa mulai 1183 di Dharmasraya.

Karena letaknya yang strategis, kerajaan ini sempat memegang kendali perdagangan di Selat Malaka, sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya.

Baca juga: Kerajaan Malaka: Letak, Pendiri, Kehidupan, dan Puncak Kejayaan

Letak Kerajaan Melayu

Sumber sejarah utama yang memuat tentang bukti keberadaan kerajaan ini berasal dari Tiongkok.

Menurut catatan I-Tsing, Kerajaan Melayu terletak di tengah pelayaran antara Kerajaan Sriwijaya dan Kedah.

Pada ahli sejarah sepakat bahwa pusat kerajaan ini berada di hulu Sungai Batang Hari, Jambi.

Kata Malayu sendiri berasal dari kata Malaya yang dalam bahasa Sanskerta berarti bukit.

Oleh karena itu, beberapa ahli berpendapat bahwa pelabuhan Melayu terletak di Kota Jambi, tetapi istananya berada di daerah pedalaman yang berbukit.

Terlebih lagi, Prasasti Tanjore yang dikeluarkan oleh Rajendra Chola I menyebutkan bahwa ibu kota Kerajaan Melayu dilindungi oleh benteng-benteng dan terletak di atas bukit.

Sementara ahli geografi Persia bernama Abu Raihan Muhammad yang mengunjungi Asia Tenggara pada 1030 menyebutkan bahwa ia singgah di pulau emas.

Para pendatang memang sering menyebut Pulau Sumatera sebagai pulau penghasil emas.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Letak, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Perkembangan Kerajaan Malayu dan Ekspedisi Pamalayu

Dari berita T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u, Kerajaan Melayu pertama kalinya mengirimkan utusan ke Tiongkok pada 645 Masehi.

Pada awalnya, kerajaan ini memiliki kendali atas perdagangan di Selat Malaka.

Namun, setelah munculnya Kerajaan Sriwijaya pada sekitar 670 Masehi, Melayu tidak lagi mengirimkan utusannya ke Tiongkok.

Hal ini dikarenakan pada 685 Masehi Kerajaan Melayu telah menjadi wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya.

Nama Kerajaan Melayu kemudian muncul di Kitab Pararaton pada 1275, saat Raja Kertanegara dari Singasari mengirim tentaranya ke Melayu.

Pengiriman utusan yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu ini bertujuan untuk menaklukkan Kerajaan Melayu, sebagai salah satu langkah perluasan wilayah Singasari.

Namun, ada pula pendapat para ahli yang menyatakan bahwa tujuan Ekspedisi Pamalayu adalah untuk menjalin persahabatan dengan Melayu dan membebaskannya dari kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.

Raja-raja Kerajaan Melayu

  • Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183 M)
  • Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa (1286 M)
  • Akarendrawarman (1316 M)
  • Adityawarman (1347 M)
  • Ananggawarman (1375 M)

 

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com