Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Manusia dan Sejarah Tidak Dapat Dipisahkan?

KOMPAS.com - Manusia memiliki peran penting dalam sejarah.

Bahkan ada ungkapan yang menyatakan bahwa manusia dan sejarah tidak bisa dipisahkan.

Lantas, mengapa sejarah dengan manusia tidak dapat dipisahkan?

Hubungan antara manusia dan sejarah

Menurut Herodotus, sejarah merupakan kajian yang menelaah tentang kehidupan tokoh, masyarakat, dan peradaban.

Namun, konsep sejarah terus berkembang, sehingga sejarah mendapat pengertian baru, yaitu percampuran antara penulisan kronikel secara kronologis dan narasi-narasi yang bebas.

Pada abad pertengahan, hal tersebut dikenal sebagai biografi, sehingga penulisan sejarah berkembang sebagai penulisan orang-orang besar.

Penulisan tersebut juga memengaruhi sejarawan Inggris, Thomas Carlyle, yang menyebut sejarah sebagai riwayat hidup orang-orang besar atau seorang pahlawan semata.

Seiring berjalannya waktu, penulisan sejarah tidak hanya terpaku pada orang atau individu tertentu, sejarah juga membahas mengenai kelompok masyarakat (dalam hal ini berarti manusia secara umum).

Sehingga, dapat dikatakan bahwa sejarah menjadi ilmu yang membahas mengenai manusia, bukan hanya tentang masa lalu tetapi secara keseluruhan.

Manusia sebagai subjek dan objek sejarah

Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, karena tanpa kehadiran atau peran manusia, sejarah menjadi khayal.

Manusia dan sejarah merupakan satu kesatuan, dengan manusia sebagai subjek dan objek sejarah.

Jika manusia dipisahkan dari sejarah, maka perannya bukan sebagai manusia lagi, tetapi sejenis mahluk biasa, seperti hewan.

Sejarah terbentuk dari komponen-komponen, tindakan manusia, serta pengalaman yang pernah dialami oleh manusia tersebut.

Apa yang dilakukan, dipikirkan, dan diucapkan oleh manusia pada masa lalu akan membentuk suatu sejarah.

Dapat dikatakan manusia menjadi pencipta dan merekonstruksi peristiwa masa lalu hingga sekarang.

Pengalaman dan ingatan manusia

Manusia memegang peranan yang penting dalam ingatan dirinya maupun orang lain.

Hal ini dikarenakan ingatan tersebut dapat digunakan untuk menggali pengalaman yang pernah dialami.

Dengan mengingat, manusia akan mengalami dan mengetahui kembali sesuatu di masa lalu.

Sayangnya, ingatan yang dialami manusia sangat terbatas, sehingga diperlukan alat bantu untuk menyimpan ingatan tersebut dengan cara mencatat atau menuliskan ulang pengalaman atau ingatan tersebut.

Dapat dikatakan bahwa sejarah merupakan pengalaman dan ingatan manusia yang ditulis kembali.

Dalam hal ini manusia memiliki peran penting, yaitu sebagai pembuat sejarah karena manusia membuat pengalaman mereka menjadi suatu sejarah.

Manusia juga sebagai penutur sejarah yang membuat cerita sejarah. Dengan kata lain manusia merupakan sumber sejarah.

Tanpa manusia, pengalaman atau ingatan seseorang tidak dapat diceritakan ulang maupun dikaji sebagai sebuah ilmu.

Referensi:

  • Yulia Siska. (2016). Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/30/100000879/mengapa-manusia-dan-sejarah-tidak-dapat-dipisahkan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke