Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dewi Anjani, Penguasa Gunung Rinjani yang Dibuang Sejak di Kandungan

Berada di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 mdpl dan menjadi gunung tertinggi kedua di Indonesia.

Sebagai gunung tertinggi kedua di Indonesia, Rinjani juga dibekali dengan keindahan bentang alamnya yang memukau sebagai daya tarik minat pendaki Indonesia.

Selain memiliki keindahan, Gunung Rinjani juga menyimpan kisah yang masih berkembang dalam budaya tutur masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Bagi masyarakat NTB, keagungan Gunung Rinjani tidak dapat dilepaskan dari sosok dewi yang mereka sebut sebagai Dewi Anjani.

Kelahiran Dewi Anjani

Menurut tradisi tutur masyarakat NTB, Dewi Anjani merupakan anak dari Dewi Mas yang merupakan mantan istrinya Raja Tuan.

Dewi Mas adalah seorang permaisuri Kerajaan Tuan yang diusir karena difitnah oleh istri kedua raja. Dewi Mas difitnah bahwa bayi yang dikandungnya bukanlah anak Raja Tuan.

Oleh karena itu, Dewi Mas dibuang oleh Raja Tuan ke sebuah gili tak berpenghuni yang jauh dari kerajaan.

Meskipun diusir dari kerajaan, Dewi Mas tetap bertekad untuk hidup dan membesarkan kandungannya.

Ketika memasuki waktu kelahiran, Dewi Mas ternyata melahirkan anak kembar, anaknya yang laki dinamai Raden Nuna Putra dan anak perempuan dinamai Dewi Anjani.

Setelah tumbuh besar, anak Dewi Mas bertanya siapa ayah mereka. Sebab, mereka selalu diejek oleh temannya sebagai anak tak berayah.

Akhirnya, sang ibu bercerita bahwa mereka adalah anak dari seorang datuk dari Kerajaan Tuan di Lombok.

Bertemu Sang Ayah

Atas izin ibunya, anak laki-laki Dewi Mas, Raden Nuna, berangkat ke kerajaan menemui ayahnya.

Kedatangan Raden Nuna, ternyata disambut dengan serangan oleh para penjaga kerajaan.

Namun, seluruh penjaga itu mampu dikalahkan dengan mudah oleh Raden Nuna.

Kondisi ini kemudian memaksa sang raja keluar dan turun tangan menghadapi seorang anak laki-laki tak dikenal ini yang masuk ke kerajaan.

Pertarungan Raden Nuna dan ayahnya ini berjalan sengit. Mereka sama-sama cakap memainkan keris tanpa terluka sama sekali.

Di sela pertarungan, ada suara gaib yang mengatakan bahwa sang raja sedang bertarung melawan anak laki-lakinya sendiri.

Akhirnya sang raja sadar dan segera memeluk Raden Nuna. Kemudian, mereka bercerita tentang Dewi Mas.

Setelah itu, Dewi Mas dan Dewi Anjani dijemput kembali ke kerajaaan. Mereka pun hidup damai kembali di kerajaan.

Pembagian Kekuasaan

Kecakapan Raden Nuna yang telah dewasa dalam memainkan keris membuat sang raja yang telah menua itu menyerahkan kerajaan kepadanya.

Sementara itu, anak perempuan kesayangan raja, Dewi Anjani, yang memiliki kecakapan memainkan panah diberikan kekuasaan di wilayah bekas letusan Gunung Samalas.

Konon, ketika Gunung Samalas meletus, pecahan dari letusannya menjadi gundukan gunung berapi baru yang aktif.

Lantaran menjadi wilayah kekuasaan Dewi Anjani, kawasan gunung yang tak bernama itu lantas diberi nama Gunung Rinjani.

Kerajaan yang didirikan oleh Dewi Anjani juga semakin besar sepeninggal ayahnya. Bahkan, konon, dia memiliki dua kerajaan, kerajaan manusia dan kerajaan jin, yang berlokasi di Gunung Rinjani.

Referensi:

  • Buku Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat (Mite dan Legenda). Terbitan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah tahun 1981.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/28/190000279/dewi-anjani-penguasa-gunung-rinjani-yang-dibuang-sejak-di-kandungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke