Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Candi Bacem di Blitar

Di situs ini terdapat dua bangunan candi, yakni candi induk dan candi perwara (pendamping).

Sayangnya, kondisi dua bangunan Candi Bacem tidak lagi menunjukkan profil yang jelas, hanya tinggal susunan batu yang kurang lengkap dan tidak beraturan.

Berikut sejarah singkat Candi Bacem di Blitar.

Sejarah Candi Bacem

Dua bangunan Candi Bacem terbuat dari bahan batu bata dengan sedikit batu andesit.

Candi Bacem pertama berukuran panjang 3,1 meter dengan lebar 3 meter dan tinggi 1,09 meter.

Sementara bangunan kedua berukuran panjang 5,4 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi 1,1 meter.

Susunan batu bata Candi Bacem banyak yang hilang, sehingga bentuknya pun tampak tidak beraturan.

Bagian yang tersisa saat ini hanya fondasinya, sedangkan bagian tubuh dan atapnya sudah runtuh.

Dua bangunan Candi Bacem sama-sama memiliki tangga dari batu andesit.

Di atas reruntuhan candi dapat dijumpai kemuncak dan 11 umpak (penyangga tiang bangunan) yang terbuat dari batu andesit.

Umpak Candi Bacem bervariasi, ada yang polos, ada pula yang berhias, dan ukurannya pun tidak seragam.

Keberadaan umpak menunjukkan bahwa candi ini memiliki tiang dan atap dari bahan mudah lapuk.

Tiang Candi Bacem diduga terbuat dari kayu, sementara atapnya berupa genteng, karena di sekitar fondasi juga ditemukan kepingan genteng.

Selain informasi tersebut, tidak diketahui mengenai corak agama ataupun tahun pembangunan candi ini.

Referensi:

  • Sedyawati, Edi, dkk. (2013). Candi Indonesia: Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/26/120000079/sejarah-candi-bacem-di-blitar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke