Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Rakyat Jajak Kaki Dt. Sati

Cerita rakyat itu disebut dengan Jajak Kaki Dt. Sati.

Konon, Dt. Sati adalah seorang sakti yang berasal dari keturunan rumah gadang yang bernama Rumah Baanjuang.

Lantas, bagaimana cerita rakyat Jajak Kaki Dt. Sati?

Seorang sakti yang dapat menghilang

Cerita tentang kisah Jajak kaki Dt. Sati terjadi pada zaman dahulu.

Dt. Sati adalah seorang penghulu pucuak yang dulunya memimpin Nagari Rambatan.

Menurut kisah, Dt. Sati terkenal memiliki banyak hewan ternak, salah satunya adalah bebek.

Suatu hari, bebek milik Dt. Sati ini tiba-tiba masuk ke sawah milik salah seorang dari kaum lain.

Kejadian ini lantas membuat sang pemilik sawah tersebut marah dan mengumpulkan seluruh anggota keluarganya untuk mencari tahu siapa pemilik binatang bebek itu.

Setelah mengetahui bahwa pemilik bebek tersebut adalah Dt. Sati, mereka berbondong-bondong datang ke rumah sang penghulu untuk meminta ganti rugi.

Beberapa hari kemudian, mereka datang beramai-ramai ke rumah Dt. Sati dengan membawa berbagai benda tajam, seperti golok dan cangkul.

Sesampainya di rumah Dt. Sati, mereka berteriak-teriak meminta agar Dt. Sati segera keluar dari kediamannya.

Dt. Sati yang kala itu sedang memangkas rambutnya pun terkejut dengan keributan yang terjadi di depan rumahnya.

Dt. Sati tidak langsung keluar dari rumahnya karena menunggu rambutnya selesai dipotong.

Akan tetapi, semakin lama teriakan orang-orang di luar rumahnya semakin keras. Bahkan mereka berusaha merusak rumah sang datuak.

Akhirnya, Dt. Sati memilih untuk kabur dengan cara melompat dari anjungan rumahnya dengan ketinggian kurang lebih 15 meter.

Dt. Sati pun melompat dan mendarat di sebuah batu. Batu yang terinjak meninggalkan bekas jejak kaki milik Dt. Sati.

Pertempuran sempat berlangsung antara Dt. Sati dengan masyarakat dari wilayah lain.

Dt. Sati kemudian mencoba mengalihkan pertikaian tersebut dengan lari ke arah tepi pantai.

Begitu sampai di pantai, Dt. Sati menjebak orang-orang yang mengejarnya dengan membelah lautan.

Begitu laut terbelah, Dt. Sati langsung lari menuju ke arah Kota Mekkah, sedangkan para musuhnya tenggelam di tengah laut begitu belahan lautnya tertutup.

Sesampainya di Kota Mekkah, Dt. Sati langsung beristirahat. Di dalam peristirahatannya itu, ia bertemu dengan beberapa orang dari Nagari Rambatan yang kala itu tengah melaksanakan ibadah haji di Mekkah.

Dt. Sati kemudian menceritakan semua kejadian yang menimpanya kala itu.

Setelah bercerita panjang lebar, Dt. Sati pamit untuk kembali pulang ke nagarinya.

Ajaibnya, Dt. Sati pergi dengan cara tiba-tiba menghilang begitu saja yang disaksikan jelas oleh masyarakat Nagari Rambatan di Kota Mekkah.

Kejadian ini yang kemudian membuat mereka percaya bahwa Dt. Sati benar-benar sakti.

Referensi:

  • Kurnia, Febby Eka dan Roberto Monanda. (2015). Folklor Minangkabau: Mitos Batu-batu dan Cerita Rakyat di Luhak Nan Tuo. Padang: Suri.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/02/07/190000479/cerita-rakyat-jajak-kaki-dt.-sati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke