Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riwayat Bantal Guling, Inspirasi karena Tinggalkan Istri

KOMPAS.com - Bantal guling adalah perlengkapan tidur hingga masa kini.

Riwayat bantal guling ternyata terlahir dari kisah penjajahan Belanda di Indonesia.

Pada masa Hindia Belanda di abad 17, banyak pria Belanda di Indonesia yang tinggal tanpa istri.

Para suami itu bertugas di Indonesia tanpa menyertakan istri apalagi anak.

Alhasil, ada kerinduan untuk memeluk istri.

Jadilah, bantal guling diciptakan agar benda berbentuk bulat panjang seukuran satu meter itu bisa dipeluk saat tidur.

Bantal guling kemudian disebut sebagai Dutch wife.

Pemberi nama istilah Dutch wife adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda periode 1811-1818, Thomas Stamford Raffles.

Bantal guling

Laman Kompas.com edisi 8 Februari 2020 menyebut bantal guling acap juga disebut sebagai guling.

Bantal guling juga menjadi bentuk perpaduan budaya antara China, Indonesia, dan Eropa.

Kala itu, hanya kalangan atas yang memakai bantal guling.

Di Korea, pada sekitar abad ke-18, bantal guling hanya menjadi pengganjal kaki di ranjang.

Artinya, bantal guling di Korea memiliki penggunaan berbeda dengan di Indonesia.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/19/193944979/riwayat-bantal-guling-inspirasi-karena-tinggalkan-istri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke