Rempah-rempah di Maluku inilah yang menarik perhatian bangsa Eropa untuk memonopoli perdagangan di sana.
Salah satu bangsa Eropa yang memperdaya para penguasa lokal dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku adalah Belanda.
Lantas, apa dampak monopoli yang dilakukan Belanda di Maluku?
VOC menguasai jalur perdagangan
Dampak monopoli yang dilakukan Belanda di Maluku adalah jaringan perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka dikuasai oleh VOC.
Setelah Sultan Baabullah naik takhta sebagai Sultan Ternate (1570-1584), Portugis yang lebih dulu melakukan praktik monopoli perdagangan di Maluku pada 1512 berhasil diusir.
Kepergian Portugis dari Maluku lantas membuka jalan bagi VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda) untuk menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Bahkan, VOC menjalankan sistem monopoli perdagangan yang lebih kejam dibanding Portugis.
Adapun beberapa kebijakan VOC dalam memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku adalah:
Selain menguasai jalur perdagangan, dampak lain dari praktik monopoli Belanda di Maluku adalah:
Monopoli yang dilakukan Belanda di Maluku baru resmi berakhir setelah VOC dibubarkan tahun 1799.
Akan tetapi, dalam praktiknya, sistem monopoli masih tetap dilakukan di daerah Maluku hingga puluhan tahun kemudian.
Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya perlawanan dari rakyat Maluku terhadap pemerintah Kolonial.
Salah satu perlawanan yang paling dikenal adalah perlawanan Kapiten Pattimura.
Referensi:
https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/18/060000379/dampak-monopoli-yang-dilakukan-belanda-di-maluku