Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lemper, Kisah Makanan Penuh Filosofi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lemper adalah salah satu makanan tradisional Indonesia.

Tidak ada informasi tertulis sejak kapan ada lemper.'

Namun begitu, budaya di Yogyakarta dan Surakarta serta Jawa Timur sudah mengenal lemper begitu lama.

Sumber bacaan dari laman Grup Kompas Gramedia (KG) grid.id edisi 16 September 2017 menyebut, lemper yang terbuat dari beras ketan tidak selamanya berisi daging ayam atau sapi.

Saat harga daging melonjak naik, lemper bisa berisi kelapa parut yang dimasak bercampur gula merah.

Lemper

Lemper yang dibungkus daun pisang itu adalah makanan penuh filosofi.

Lemper bertekstur lengket.

Lengket adalah penanda persabatan yang erat.

Lengket adalah persahabatan yang sulit dipisahkan.

Sementara itu, nama "lemper" juga bermakna filosofis.

Dalam Bahasa Jawa, "lemper" adalah kependekan dari 'yen dialem, atimu aja memper".

Terjemahan dari kalimat itu adalah "bila dirimu dipuji, hatimu jangan merasa sombong".

Pesan filosofi pada lemper adalah agar manusia tetap punya sikap rendah hati.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/17/110700079/lemper-kisah-makanan-penuh-filosofi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke