JAKARTA, KOMPAS.com - Kue lompong adalah penganan khas berwarna hitam.
Lompong, sebagaimana warta laman Kompas.com edisi 39 Juni 2018 sebagai bahan bacaan sohor karena warna hitamnya.
Secara fisik, kue lompong berbentuk segi empat dan berisi tumbukan kacang tanah sangrai dengan tambahan gula sebagai pemanis.
Kue lompong terbuat dari tepung ketan yang direbus.
Kue lompong menjadi kekhasan Purworejo sejak 50 tahun lebih.
Perajin kue lompong punya kisah mencari pewarna alami hitam kue lompong.
Kue lompong
Pewarna alami hitam kue lompong berasal dari batang talas yang kering.
Batang talas kering ini dibuat menjadi bubuk.
Warnanya hitam.
Bubuk hitam inilah yang menjadi pewarna kue lompong.
Tantangan muncul tatkala pasokan batang talas kering sedikit pasokannya.
Alhasil, perajin kue lompong mencari pengganti batang talas.
Salah satu penggantinya adalah merang atau batang padi kering.
Konon, merang masih dianggap belum bisa menyaingi batang talas kering.
Pasalnya, batang talas kering punya aroma khas yang menjadi khas kue lompong ketimbang merang.
Masyarakat bisa menikmati kue lompong langsung atau terlebih dulu mengukusnya untuk menghasilkan tekstur yang lembut.
Kue lompong yang sudah dingin biasanya keras dan alot saat dimakan.
Kue lompong dikemas dengan daun pisang kering yang sudah berwarna kecoklatan.
Rerata harga per biji kue lompong sekitar Rp 2.000.
https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/19/003000679/kue-lompong-50-tahun-lebih-mencari-pewarna-hitam-alami