Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Putri Margaret, Adik Ratu Elizabeth II yang Kontroversial

Ada banyak kebijakan serta peraturan yang wajib dipenuhi oleh para anggota kerajaan.

Kendati begitu, ada kalanya salah satu atau beberapa orang anggota kerajaan mendapat sorotan publik karena skandalnya.

Salah satunya adalah Putri Margaret, adik dari Ratu Elizabeth II yang kerap menuai kontroversi.

Bahkan, Putri Margaret dijuluki sebagai Party Princess karena gemar minum, merokok, dan berteman dengan para selebriti.

Masa muda

Putri Margaret Rose lahir di Puri Glamis, Skotlandia, pada tanggal 21 Agustus 1930. Dia adalah putri dari Raja George VI dan Ratu Elizabeth Bowes Lyon.

Pada saat kelahirannya, Putri Margaret berada di urutan keempat sebagai pewaris takhta kerajaan.

Awalnya, orang tua Putri Margaret ingin memanggilnya Ann Margaret, karena nama itu dirasa cocok dan cantik.

Akan tetapi, sang kakek, Raja George V, tidak menyukainya dan memilih nama Margaret Rose untuknya.

Putri Margaret kemudian dibaptis pada 30 Oktober 1930 di Istana Buckingham.

Sejak kecil, Putri Margaret memang sudah tertarik di bidang non-akademik, seperti berenang dan bermain piano.

Mulanya, Putri Margaret dididik secara penuh di Istana Buckingham, tetapi dia harus pindah ke Istana Windsor setelah pecahnya Perang Dunia II.

Margaret pun banyak menghabiskan waktu bersama sang kakak, Elizabeth atau yang lebih dikenal sebagai Ratu Elizabeth II.

Kehidupan yang kontroversial

Meskipun hubungan Putri Margaret dan Ratu Elizabeth II sangat akrab, mereka memiliki kepribadian yang sangat berbanding terbalik.

Putri Margaret dikenal sebagai sosok wanita dengan gaya hidup serba mewah, sedangkan Elizabeth tidak demikian.

Putri Margaret juga lebih sering muncul di publik sembari memamerkan gaya hidupnya yang berani dan sangat liar.

Tidak hanya itu, Putri Margaret juga kabarnya sangat senang berpesta, minum-minum, merokok, dan berteman dengan para selebriti.

Kepribadian dan gaya hidup yang dimiliki Putri Margaret sangat jauh berbeda dari kehidupan keluarga kerajaan pada umumnya.

Maka dari itu, Putri Margaret mendapat julukan sebagai Party Princess.

Belum berhenti di situ, Putri Margaret kembali menuai kontroversi setelah hubungannya dengan seorang duda yang usianya terpaut 16 tahun lebih tua darinya bernama Kapten Peter Townsend terungkap.

Hubungan mereka terungkap ketika acara penobatan Ratu Elizabeth II pada 1953, berlangsung.

Hubungan Putri Margaret dan kekasihnya pun ditentang oleh Gereja Inggris dan Parlemen.

Akan tetapi, pertentangan ini tidak membuat Putri Margaret berhenti mencintai Townsend.

Townsend memutuskan melamar Putri Margaret pada April 1953, saat usianya masih 22 tahun.

Karena masih berusia 25 tahun, Margaret harus lebih dulu mendapat izin dari Sang Ratu.

Keputusannya, Ratu Elizabeth meminta agar keduanya menunggu setidaknya sampai Margaret berusia 25 tahun baru menikah.

Baik Margaret atau Townsend setuju dengan permintaan Sang Ratu.

Namun, dua tahun setelahnya, tepatnya pada 31 Oktober 1955, Putri Margaret mengumumkan bahwa dia memilih untuk tidak menikah dengan Peter Townsend karena enggan melepaskan hak suksesinya.

Menikah dengan seorang fotografer

Setelah mengumumkan pembatalan pernikahan dengan Townsend, Putri Margaret menjalin hubungan bersama seorang fotografer bernama Antony Armstrong-Jones dan bertunangan pada Februari 1960.

Keduanya kemudian menikah pada 6 Mei 1960 dan Antony diangkat sebagai Earl of Snowdon.

Putri Margaret dan Antony kemudian dikaruniai dua buah hati, yaitu David dan Sarah.

Pada akhir 1960-an, pernikahan Margaret dan Antony berada di ujung tanduk karena Margaret dikabarkan berselingkuh dengan Roddy Llewllyn.

Tidak lama setelah skandal itu beredar, Margaret dan Antony resmi bercerai pada Mei 1978.

Wafat

Meskipun Putri Margaret dikenal sebagai sosok kontroversial, dia memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan dia dijadikan presiden National Society for the Prevention of Cruelty to Children dan Royal Ballet.

Tidak hanya itu, Margaret juga terlibat dalam lebih dari 80 kegiatan amal dan organisasi.

Seperti sang ayah, Margaret merupakan seorang perokok berat.

Akibatnya, dia harus menjalani proses operasi pengangkatan paru-paru sebelah kiri pada 1985.

Sejak saat itu, kondisi kesehatan Putri Margaret mulai menurun. Dia terkena penyakit infeksi paru-paru atau pneumonia pada 1993.

Pada akhirnya, Putri Margaret wafat pada 9 Februari 2002 di London.

Referensi:

  • Aronson, Theo. (2021). Princess Margaret: A Biography. London: Michael O'Mara Books Limited.
  • Botham, Noel. (2002). Margaret: The Last Real Princess. London: Blake Publishing.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/19/160000479/putri-margaret-adik-ratu-elizabeth-ii-yang-kontroversial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke