"Ada sedikit kontak antara kami di daerah itu. Dia telah mencetak gol bagi Perancis pada babak pertama dan pelatih kami (Marcello Lippi) menyuruh saya untuk menjaganya."
"Setelah duel pertama di antara kami, saya meminta maaf tetapi dia bereaksi buruk."
"Setelah bentrokan ketiga, saya mengerutkan kening dan dia membalas: 'Saya akan memberikan kaus saya nanti'. Saya menjawab bahwa saya lebih suka memilih saudara perempuannya daripada kausnya," ungkap Materazzi.
Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 2006: Pesta Italia dan Perpisahan Pahit Zidane
Kartu merah pada final Piala Dunia 2006 jelas menjadi noda bagi karier gemilang seorang Zinedine Zidane.
Partai puncak di Berlin yang seharunya menjadi panggung perpisahan megah baginya justru berakhir dengan cerita pahit.
Ketika Zidane harus menutup lembar terakhirnya di lapangan hijau dengan cerita pahit, Italia justru mengukir kisah manis di Berlin.
Italia akhirnya bisa mengalahkan Perancis melalui drama adu penalti setelah tidak ada tambahan gol pada babak extra time.
Sepakan David Trezeguet pada babak tos-tosan yang menghantam mistar turut menjadi penentu kemenangan Gli Azzurri.
Penendang kelima Fabio Grosso lantas mengunci kemenangan Italia. Gli Azzurri pun berpesta di Berlin.
Kemenangan itu sekaligus membalas kekalahan menyakitkan Italia dari Perancis lewat gol emas David Trezeguet pada final Piala Eropa 2000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.