KOMPAS.com - Lari cepat atau disebut juga lari sprint merupakan salah satu kategori dalam cabang olahraga atletik.
Selain itu, lari cepat disebut juga dengan lari jarak pendek.
Lari cepat atau lari jarak pendek biasanya menempuh jarak 100, 200, dan 400 meter.
Terdapat 3 teknik lari cepat yakni start (awalan), teknik berlari, dan melewati garis finis.
Bagaimana cara melakukan lari cepat atau sprint? Berikut penjelasannya!
Baca juga: Nomor-nomor Lari Cepat Cabang Atletik
Dikutip dari situs web Activeforlife.com, berikut ini adalah teknik dasar lari jarak pendek:
Teknik start lari jarak pendek menggunakan start jongkok atau bunch start dan memakai starting block.
Baca juga: Jarak Lari Cepat atau Sprint
Start jongkok dilakukan dengan kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan diletakkan sejajar di sebelah kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal.
Jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.
Pada fase ini seorang pelari mengerahkan daya dan kecepatan dengan teknik berlari cepat yang sudah dipelajarinya. Dikutip Gramedia, ada dua tahap dalam lari cepat, yakni:
Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Lari Cepat?
Fase layang tujuan fase ini intinya untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan kemudian mempersiapkan penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah.
Teknik melewati garis finish pada lari cepat/sprint adalah sebagai berikut:
Baca juga: Tumpuan Pelari dalam Lari Cepat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.