KOMPAS.com - Petinju kelas berat pemilik sabuk WBC, Tyson Fury, disebut hanya akan kembali ke ring tinju untuk pertarungan unifikasi atau penyatuan gelar.
Hal itu disampaikan istri Tyson Fury, Paris Fury.
Terkini, Tyson Fury berhasil mempertahankan sabuk WBC miliknya setelah menumbangkan Dillian Whyte di Stadion Wembley, London, Inggris, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB.
Momen kunci kemenangan Tyson Fury terjadi pada pertengahan ronde keenam.
Tyson Fury saat itu berhasil merobohkan Dillian Whyte dengan pukulan uppercut tangan kanan.
Pukulan uppercut Tyson Fury mengarah tepat ke wajah Dillian Whythe.
Dillian Whythe sebenarnya masih bisa berdiri dan mengangkat tangannya setelah menerima pukulan uppercut dari Tyson Fury.
Namun, Dillian Whyte terlihat sempoyongan sampai nyaris terjatuh lagi ketika diminta wasit untuk menunjukkan kemampuan bertarung lagi dengan berjalan.
Melihat Dillian Whyte kesulitan berjalan, wasit langsung memutuskan menghentikan pertarungan.
Tyson Fury pada akhirnya dinyatakan sebagai pemenang via technical knockout (TKO).
Ini adalah keberhasilan kedua Tyson Fury mempertahankan sabuk juara heavyweight versi WBC sejak pertama kali merebutnya dari Deontay Wilder pada 2020.
Baca juga: Tyson Fury Usai Pukul KO Dillian Whyte: Dia Berurusan dengan Petinju Terhebat di Bumi...
Kemenangan atas Dillian Whyte sekaligus mempertajam rekor tak terkalahkan Tyson Fury menjadi 33 pertarungan beruntun.
Rincian dari rekor Tyson Fury adalah 32 kemenangan (23 KO/TKO) dan sekali imbang.
Seusai merobohkan Dillia Whyte, Tyson Fury membuat pernyataan mengejutkan.
Tyson Fury secara tidak langsung menyatakan pensiun dengan menyebut duel melawan Dillion Whyte sebagai pertarungan terakhirnya.
"Saya sudah berjanji kepada istri tercinta, Paris, bahwa setelah duel melawan Wilder (jilid 3) saya sudah selesai," kata Fury dikutip dari Manchester Evening News.
"Namun, saya mendapatkan tawaran untuk bertarung di Wembley, di rumah, dan saya yakin saya berutang ini kepada para penggemar," tutur Tyson Fury.
"Sekarang selesai sudah. Saya pikir ini akan menjadi perpisahan bagi Gypsy King. Sebuah cara yang luar biasa untuk berhenti!" ujar Tyson Fury menambahkan.
Baca juga: Hasil Tinju Dunia: Tyson Fury Pukul KO Dillian Whyte dan Pertahankan Gelar Juara
Ketika ditanya soal pernyataan Tyson Fury, Paris membenarkan ucapan suaminya.
Paris menilai Tyson Fury sudah tidak perlu lagi membuktikan kualitasnya sebagai petinju kelas berat.
Namun, Paris tidak menutup kemungkinan Tyson Fury kembali ke ring tinju.
Paris menyebut Tyson Fury kemungkinan hanya akan kembali ke ring tinju untuk pertarungan unifikasi atau penyatuan gelar kelas berat.
"Saya ingin Tyson Fury keluar (dari dunia tinju) sekarang. Dia sudah punya apa-apa lagi untuk dibuktikan," kata Paris dikutip dari BT Sport.
"Jika masih ada hal yang harus dibuktikan Tyson Fury, saya akan mengizinkan dia untuk bertarung lagi. Namun, dia sudah tidak perlu lagi membuktikan diri," ucap Paris.
"Jika Tyson Fury bertarung untuk uang atau ketenaran, dia tidak lagi membutuhkan itu. Tyson Fury adalah pria paling terkenal di planet ini sekarang," tutur Paris.
"Saya menilai hanya ada satu alasan yang membuat Tyson Fury bertarung lagi, yakni pertarungan unifikasi," ucap Paris menambahkan.
Baca juga: Kalah Mutlak dari Usyk, Anthony Joshua Ingin Segera Tanding Ulang
Jika ingin melakoni duel unifikasi kelas berat, Tyson Fury masih harus menunggu pertarungan Oleksandr Usyk vs Anthony Joshua.
Sebab, tiga sabuk kelas berat versi WBA, IBF dan WBO, saat ini dipegang Oleksandr Usyk.
Terhitung sejak 2007, seorang petinju harus memiliki empat sabuk sekaligus versi WBC, WBA, WBO dan IBF, jika ingin disebut undisputed champion atau jawara sejati tak terbantahkan.
Petinju kelas berat terakhir yang menyandang status itu adalah Lennox Lewis pada periode 1999-2000.
Setelah itu, tidak ada lagi petinju kelas berat yang pernah berstatus undisputed champion sejak era empat sabuk diberlakukan pada 2007.
Oleksandr Usyk saat ini tidak hanya memegang sabuk kelas berat WBA, IBF dan WBO, melainkan juga IBO.
The Cat, julukan Usyk, mendapatkan empat sabuk itu setelah menumbangkan Anthony Joshua via unanimous decision pada 25 September 2021.
Baca juga: Rebut Sabuk Juara Dunia dari Anthony Joshua, Usyk Tak Pikirkan Rematch
Duel Oleksandr Usyk vs Anthony Joshua jilid II kemungkinan besar akan dihelat di Arab Saudi pada Juni mendatang.
Hal itu disampaikan promotor Oleksandr Usyk, Alexander Krassyuk pada akhir Maret lalu.
"[Arab Saudi] sedang dalam diskusi saat ini. Akhir Juni juga merupakan waktu yang kami pertimbangkan sekarang," ujar Krassyuk dikutip dari Sky Sports.
"Banyak hal akan tergantung pada seberapa cepat kami berhasil bersepakat di atas kertas," kata Krassyuk menambahkan.
Meski demikian, jadwal pertarungan Oleksandr Usyk vs Anthony Joshua masih belum bisa dipastikan hingga saat ini.
Faktor invasi Rusia ke Ukraina yang masih berlangsung sejak Februari 2022 menjadi salah satu penyebab jadwal duel Usyk vs Anthony Joshua.
Invasi itu berpengaruh karena Oleksandr Usyk dikabarkan masih ikut berperang membela negaranya, Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.