Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Bangkrut dan Keprihatinan Mantan Juara Dunia Kriket

Kompas.com - 17/04/2022, 18:18 WIB
Josephus Primus

Penulis

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka mengalami kondisi bangkrut lantaran pemerintah mengalami gagal bayar atas utang-utangnya.

Kondisi ini membuat negara pulau di depan India itu terlanda krisis ekonomi.

Krisis ekonomi lantaran gagal bayar ini menjadi yang terburuk sejak Sri Lanka merdeka pada 1948.

Rakyat Sri Lanka kemudian melakukan unjuk rasa protes kepada Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa.

Mereka juga menuntut agar Presiden Gotabaya Rajapaksa turun dari jabatannya.

Unjuk rasa sudah berlangsung sejak pekan lalu.

Baca juga: Bintang-bintang Kriket Sri Lanka Ikut Berunjuk Rasa

Salah satu demonstrasi besar terjadi pada Jumat (15/4/2022) di depan istana kepresidenan Sri Lanka di ibu kota, Colombo.

Media-media melaporkan bahwa di antara para pengunjung rasa yang meneriakkan agar Presiden Gotabaya mundur adalah bintang-bintang kriket Sri Lanka.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa saat berbicara di upacara pembukaan konferensi iklim COP26 Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021.AP PHOTO/ANDY BUCHANAN Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa saat berbicara di upacara pembukaan konferensi iklim COP26 Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021.

Juara dunia

Kriket, ilustrasi Kriket, ilustrasi

Olahraga kriket menjadi olahraga favorit di Sri Lanka.

Sri Lanka adalah juara dunia kriket pada 1996.

Kala itu, Arjuna Ranatunga menjadi pemimpin timnas kriket Sri Lanka.

Timnas kriket Sri Lanka adalah juara kedua Piala Dunia Kriket pada 2007 dan 2011.

Kemudian, pada 2015, timnas kriket Sri Lanka hanya mencapai perempat final Piala Dunia Kriket.

Sebelumnya, pada 2003, Sri Lanka terhenti di semifinal Piala Dunia Kriket.

"Saya bergabung dengan para demonstran saat ini," tutur Arjuna Ranatungamenyampaikan keprihatinannya di sela-sela unjuk rasa itu.

Arjuna Ranatunga tidak sendirian.

Warga Sri Lanka meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah setelah membakar bus selama protes di luar kediaman pribadi presiden Sri Lanka di pinggiran Colombo, Sri Lanka, Jumat, 1 April 2022. Eranga Jayawardena Warga Sri Lanka meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah setelah membakar bus selama protes di luar kediaman pribadi presiden Sri Lanka di pinggiran Colombo, Sri Lanka, Jumat, 1 April 2022.

Turut datang berunjuk rasa kala itu adalah atlet kriket nasional Sri Lanka Sanath Jayasuria.

"Para penggemar kriket Sri Lanka sudah turun ke jalan," kata Arjuna Ranatunga.

Para pengunjuk rasa melakukan aksi protes lantaran sudah tidak kuat menanggung beban krisis ekonomi, menurut Arjuna Ranatunga.

"Lantaran alasan itulah, kami, atlet kriket harus bersama mendampingi mereka," ujar Arjuna Ranatunga.

Ia juga memberikan pandangannya kepada para atlet olahraga Sri Lanka lainnya.

"Para bintang olahraga Sri Lanka wajib mendampingi secara fisik para pemrotes," ucap Arjuna Ranatunga.

Beberapa jam sebelum Arjuna Ranatunga turun ke jalan, mantan kapten timnas kriket Sri Lanka, Sanath Jayasuria juga turun berunjuk rasa.

Saat masih aktif sebagai pemain, Sanath Jayasuria mendapat julukan "Master Blaster".

Menurut Sanath Jayasuria, pesan pengunjuk rasa kepada pemerintah sudah sangat tegas dan jelas.

"Saya harap otoritas pemerintah mendengarkan dan memberikan jaminan bagi masa depan lebih baik bagi Sri Lanka," ucap Sanath Jayasuria.

Sementara itu, meski tak turun ke jalan, para atlet Sri Lanka menyampaikan dukungan kepada para pengunjuk rasa.

Mantan kapten timnas kriket Sri Lanka, Mahela Jayawrdena, misalnya, menyuarakan dukungannya melalui media sosial.

Hal sama juga menjadi perhatian atlet kriket Sri Lanka Kumar Sangakkara.

Tak hanya itu, mantan anggota Dewan Kriket Sri Lanka Roshan Mahanama menyatakan mendukung demonstrasi anti-presiden Gotabaya Rajapaksa.

Roshan Mahanama mengisahkan pengalamannya saat berada di Zimbabwe.

Kala itu, Zimbabwe juga terlanda krisis ekonomi.

Menurut Roshan Mahanama, masyarakat di Zimbabwe menderita karena krisis ekonomi itu.

Di Sri Lanka, Roshan Mahanama yang pernah menjadi wasit kriket itu mengisahkan pengalaman sopirnya.

Sopir pribadi Roshan Mahanama mesti mengantre berjam-jam demi mengisi bahan bakar untuk mobil.

Roshan Mahanama menyebut, antrean panjang seperti itu demi bahan bakar mestinya tidak terjadi di Sri Lanka.

"Nanum, kenyataan itu terjadi dan kita semua rakyat Sri Lanka tengah berada dalam perahu yang sama," pungkas Roshan Mahanama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

Liga Italia
Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

Liga Indonesia
Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

Liga Indonesia
Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

Liga Inggris
Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

Timnas Indonesia
Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

Badminton
Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

Timnas Indonesia
Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Badminton
STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Badminton
Ukir Sejarah Baru di Al Nassr, Ronaldo Sebut Rekor yang Memilihnya

Ukir Sejarah Baru di Al Nassr, Ronaldo Sebut Rekor yang Memilihnya

Liga Lain
STY Sebut Jay Idzes Absen Lawan Irak, 4 Pemain Belum Gabung Latihan Timnas Indonesia

STY Sebut Jay Idzes Absen Lawan Irak, 4 Pemain Belum Gabung Latihan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Punya Kualitas Standar Internasional, Le Minerale Siap Penuhi Kebutuhan Mineral Atlet Kelas Dunia di Indonesia Open 2024

Punya Kualitas Standar Internasional, Le Minerale Siap Penuhi Kebutuhan Mineral Atlet Kelas Dunia di Indonesia Open 2024

Badminton
Saat Shin Tae-yong Jadi “Kucing” di Latihan Timnas Indonesia…

Saat Shin Tae-yong Jadi “Kucing” di Latihan Timnas Indonesia…

Timnas Indonesia
Selangkah Lagi Achmad Jufriyanto Raih Gelar Kedua bersama Persib

Selangkah Lagi Achmad Jufriyanto Raih Gelar Kedua bersama Persib

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com