Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Taliban Tak Campuri Olahraga Kriket? Ternyata,...

Kompas.com - 20/08/2021, 10:40 WIB
Josephus Primus

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Pemerintahan Taliban di Afghanistan tak akan mencampuri olahraga kriket yang tengah mempersiapkan tim putra untuk laga tanding dengan Pakistan.

"Taliban juga tak akan menghentikan kegiatan Liga Kriket Afghanistan Twenty20 League," ucap Kepala Hubungan Media Lembaga Kriket Afghanistan Hikmat Hassan.

Baca juga: Warga India Murka, Jutawan Kriket Tetap Berlaga di Kota Hotspot Covid-19

Afghanistan hingga kini memiliki Liga Kriket bertajuk Shpageeza Cricket League (SCL).

Dalam bahasa Pashtun, kata shpageeza berarti enam.

Bendera Afghanistan.Anadolu Agency Bendera Afghanistan.

Selidik punya selidik, rupanya, kriket adalah olahraga favorit di Afghanistan.

Pada masa-masa pengungsian, rakyat Afghanistan, termasuk para Taliban, belajar mengenal kriket di kamp pengungsian Pakistan.

Kala itu, masa pengungsian ada di kisaran tahun 1980-1990.

Zarifa Ghafari, wali kota wanita pertama di Afghanistan dalam penghargaan departemen luar negeri Amerika Serikat pada 2020. [SS/YOUTUBE/TOLONEWS]SS/YOUTUBE/TOLONEWS Zarifa Ghafari, wali kota wanita pertama di Afghanistan dalam penghargaan departemen luar negeri Amerika Serikat pada 2020. [SS/YOUTUBE/TOLONEWS]

Pakistan adalah negara tetangga dekat Afghanistan.

Uniknya, meski melarang kegiatan hiburan dan membatasi ruang gerak perempuan, Taiban tak pernah mengusik kegiatan kriket.

Sejarah permainan kriket ditemukan pada abad ke-16 di Inggris.

Pemukul bola India Shubman Gill memukul bola selama empat putaran selama pertandingan pada hari pertama tes kriket Boxing Day antara India dan Australia di Melbourne Cricket Ground, Melbourne, Australia, Sabtu, 26 Desember 2020.AP PHOTO/ASANKA BRENDON RATNAYAKE Pemukul bola India Shubman Gill memukul bola selama empat putaran selama pertandingan pada hari pertama tes kriket Boxing Day antara India dan Australia di Melbourne Cricket Ground, Melbourne, Australia, Sabtu, 26 Desember 2020.

Pada akhir abad ke-18 permainan ini telah menjadi olahraga nasional Inggris.

Perluasan kerajaan Inggris membuat permainan ini juga dimainkan di wilayah lain.

Pada pertengahan abad ke-19 kriket mulai dipertandingkan secara internasional.

Hikmat Hassan membeberkan bahwa timnas kriket sudah mempersiapkan diri sejak Minggu (15/8/2021).

Pemain timnas kriket Indonesia, Nanda Sakarini, yang turun membela Tim Asia Timur-Pasifik di Australia Country Cricket Championship (TACCC) 2020.PCI Pemain timnas kriket Indonesia, Nanda Sakarini, yang turun membela Tim Asia Timur-Pasifik di Australia Country Cricket Championship (TACCC) 2020.

"Kami akan bertandang ke Pakistan berlaga dengan timnas kriket negara itu," ujar Hikmat Hasan.

Untuk program pada 10-25 September 2021 itu, kata Hikmat Hasan, timnas kriket Afganistan sudah mendapat dukungan dari sponsor sekaligus membuat jersey tersendiri.

"Ini kesempatan kami membawa negara Afghanistan bersama-sama mewujudkan tontonan laga yang luar biasa," ucap Hikmat Hasan.

Kate Middleton disaksikan mantan pemain kriket India Dilip Vengsarkar (kiri) saat bermain kriket bersama anak-anak penerima manfaat dari sebuah LSM di The Oval Maidan di Mumbai, 10 April 2016. Pangeran William dan Kate Middleton melakukan kunjungan dinas kerajaan Inggris di India selama 7 hari.AFP / RAFIQ MAQBOOL Kate Middleton disaksikan mantan pemain kriket India Dilip Vengsarkar (kiri) saat bermain kriket bersama anak-anak penerima manfaat dari sebuah LSM di The Oval Maidan di Mumbai, 10 April 2016. Pangeran William dan Kate Middleton melakukan kunjungan dinas kerajaan Inggris di India selama 7 hari.

Namun begiu, aku Hikmat Hasan, masih ada tantangan di kriket putri Afghanistan yang juga membangun program pembinaan lantaran Taliban menerapkan kebijakan tak menguntungkan bagi berkembangannya kaum perempuan berprestasi di negeri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com