Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Atlet Angkat Besi Rata-rata Memiliki Postur Tubuh yang Pendek?

Kompas.com - 09/04/2022, 01:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian besar atlet angkat besi Indonesia memiliki rata-rata tubuh yang kurang tinggi dibanding cabang olahraga lain.

Sebut saja atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, yang berpostur 157 cm. Begitu juga juara dunia angkat besi tiga kali asal China, Li Fabin, yakni 160 cm.

Mengapa atlet angkat besi rata-rata memiliki postur tubuh yang pendek?

Pertama-tama perlu dipahami bahwa postur tubuh dipengaruhi oleh faktor genetik.

Seperti yang ditulis oleh Kompas Lifestyle, sebanyak 60-85 persen tinggi badan ditentukan oleh faktor genetik seseorang.  Sisanya barulah faktor lingkungan, terutama asupan nutrisi.

Baca juga: 3 Jenis Alat Latihan Angkat Beban dan Perbedaannya

Faktor Genetik

Faktor genetik berarti bila kedua orangtua memiliki tubuh tinggi, maka besar kemungkinan anaknya juga tinggi.

Kita dapat memprediksi tinggi badan anak saat dewasa berdasarkan tinggi kedua orangtuanya.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

  • Tinggi badan anak laki-laki = (tinggi badan ayah + (tinggi badan ibu + 13 cm)) : 2
  • Tinggi badan anak perempuan = ((tinggi badan ayah – 13 cm) + tinggi badan ibu) : 2 

Contoh: Tinggi badan ayah 172 cm, sementara tinggi badan ibu 158 cm.

Bila memiliki anak laki-laki, maka perkiraan tinggi badannya adalah (172 cm + (158 cm + 13 cm)) : 2 = 171,5 cm.

Baca juga: Rahmat Erwin Jadi Juara Dunia Kelas 73 Kg Usai Ungguli Lifter Albania dan Thailand

Sedangkan jika memiliki anak perempuan, maka perkiraan tinggi badannya adalah ((172 cm – 13 cm) + 158 cm) : 2 = 158,5 cm.

Benarkah Angkat Beban Membuat Anak Pendek?

Dikutip dari situs Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), angkat beban membuat anak pendek hanyalah mitos.

"Tinggi tubuh seseorang dipengaruhi oleh genetik, asupan zat gizi dan olahraga yang dilakukan," tulis APKI di situs mereka.

"Semakin baik pola makan dan pola olahraga yang dilakukan, maka akan semakin baik pula tumbuh kembang untuk si anak," tulis mereka.

Baca juga: Jenis Latihan Kekuatan dalam Kebugaran Jasmani

Secara sains, semua tulang yang menyusun rangka tubuh adalah tulang rawan dan seiring proses pertumbuhan dan perkembangan.

Lama-kelamaan tulang tersebut akan mengalami pemadatan, pemanjangan dan pengerasan yang prosesnya akan benar-benar berhenti pada usia sekitar 35 tahun.

Saat dalam masa pertumbuhan, terdapat lempengan pada bagian ujung tulang yaitu lempeng epifisis atau juga dikenal dengan lempeng pertumbuhan.

Lempeng tersebut yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang. Kemudian, dalam olahraga angkat beban bagi anak, adanya risiko cedera pada lempengan epifisis.

Baca juga: Latihan Kekuatan Otot Lengan dan Pundak

"Saat terjadi cedera maupun kerusakan pada lempeng ini, ditakutkan akan memicu pertumbuhan tulang yang terhambat, sehingga mereka menyimpulkan bahwa olahraga angkat beban dapat membuat anak menjadi pendek, padahal itu hanyalah mitos belaka," tulis APKI.

Oleh karena itu, bimbingan latihan angkat beban oleh ahlinya adalah saran yang direkomendasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com