Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Atlet Angkat Besi Rata-rata Memiliki Postur Tubuh yang Pendek?

KOMPAS.com - Sebagian besar atlet angkat besi Indonesia memiliki rata-rata tubuh yang kurang tinggi dibanding cabang olahraga lain.

Sebut saja atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, yang berpostur 157 cm. Begitu juga juara dunia angkat besi tiga kali asal China, Li Fabin, yakni 160 cm.

Mengapa atlet angkat besi rata-rata memiliki postur tubuh yang pendek?

Pertama-tama perlu dipahami bahwa postur tubuh dipengaruhi oleh faktor genetik.

Seperti yang ditulis oleh Kompas Lifestyle, sebanyak 60-85 persen tinggi badan ditentukan oleh faktor genetik seseorang.  Sisanya barulah faktor lingkungan, terutama asupan nutrisi.

Faktor Genetik

Faktor genetik berarti bila kedua orangtua memiliki tubuh tinggi, maka besar kemungkinan anaknya juga tinggi.

Kita dapat memprediksi tinggi badan anak saat dewasa berdasarkan tinggi kedua orangtuanya.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

  • Tinggi badan anak laki-laki = (tinggi badan ayah + (tinggi badan ibu + 13 cm)) : 2
  • Tinggi badan anak perempuan = ((tinggi badan ayah – 13 cm) + tinggi badan ibu) : 2 

Contoh: Tinggi badan ayah 172 cm, sementara tinggi badan ibu 158 cm.

Bila memiliki anak laki-laki, maka perkiraan tinggi badannya adalah (172 cm + (158 cm + 13 cm)) : 2 = 171,5 cm.

Sedangkan jika memiliki anak perempuan, maka perkiraan tinggi badannya adalah ((172 cm – 13 cm) + 158 cm) : 2 = 158,5 cm.

Benarkah Angkat Beban Membuat Anak Pendek?

Dikutip dari situs Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), angkat beban membuat anak pendek hanyalah mitos.

"Tinggi tubuh seseorang dipengaruhi oleh genetik, asupan zat gizi dan olahraga yang dilakukan," tulis APKI di situs mereka.

"Semakin baik pola makan dan pola olahraga yang dilakukan, maka akan semakin baik pula tumbuh kembang untuk si anak," tulis mereka.

Secara sains, semua tulang yang menyusun rangka tubuh adalah tulang rawan dan seiring proses pertumbuhan dan perkembangan.

Lama-kelamaan tulang tersebut akan mengalami pemadatan, pemanjangan dan pengerasan yang prosesnya akan benar-benar berhenti pada usia sekitar 35 tahun.

Saat dalam masa pertumbuhan, terdapat lempengan pada bagian ujung tulang yaitu lempeng epifisis atau juga dikenal dengan lempeng pertumbuhan.

Lempeng tersebut yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang. Kemudian, dalam olahraga angkat beban bagi anak, adanya risiko cedera pada lempengan epifisis.

"Saat terjadi cedera maupun kerusakan pada lempeng ini, ditakutkan akan memicu pertumbuhan tulang yang terhambat, sehingga mereka menyimpulkan bahwa olahraga angkat beban dapat membuat anak menjadi pendek, padahal itu hanyalah mitos belaka," tulis APKI.

Oleh karena itu, bimbingan latihan angkat beban oleh ahlinya adalah saran yang direkomendasikan.

https://www.kompas.com/sports/read/2022/04/09/01000098/mengapa-atlet-angkat-besi-rata-rata-memiliki-postur-tubuh-yang-pendek-

Terkini Lainnya

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke