Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Atlet Lompat Jauh Ini Siap Jegal Maria Londa

Kompas.com - 02/12/2021, 21:56 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada tiga atlet lompat jauh putri yang bisa menjegal atlet Indonesia, Maria Londa, di ajang Golden Fly Series 2021.

Pada Golden Fly Series 2021, Maria Londa akan berhadapan dengan atlet Belarusia, Natassia Myronchik-Ivanova.

Baca juga: Alasan Maria Londa Jadi Andalan Indonesia di Thailand

Myronchik-Ivanova yang kini berusia 32 tahun itu punya lompatan terbaik 7,08 meter.

Atlet Indonesia, Maria Londa saat tampil pada babak final lompat Jauh Putri Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018). Maria Londa gagal meraih medali emas.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Atlet Indonesia, Maria Londa saat tampil pada babak final lompat Jauh Putri Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018). Maria Londa gagal meraih medali emas.

Lompatan ini menjadi miliknya pada Kejuaraan Eropa Indoor 2019.

Pada perhelatan itu, Natassia Myronchik-Ivanova menyabet medali perak.

Kini, Natassia Myronchik-Ivanova ada di urutan 11 dunia.

Maria Londa juga akan bersaing dengan Anna Lunyova dari Ukraina.

Atlet Indonesia, Maria Londa saat tampil pada babak final lompat Jauh Putri Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018). Maria Londa gagal meraih medali emas.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Atlet Indonesia, Maria Londa saat tampil pada babak final lompat Jauh Putri Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018). Maria Londa gagal meraih medali emas.

Atlet berusia 30 tahun ini punya lompatan hingga 6.73 meter.

Tuan rumah Thailand, mengandalkan Parinya Chuaimaroeng.

Atlet berusia 23 tahun ini punya lompatan terbaik 6,41 meter.

Atlet Indonesia, Maria Londa saat tampil pada babak final lompat Jauh Putri Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018). Maria Londa gagal meraih medali emas.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Atlet Indonesia, Maria Londa saat tampil pada babak final lompat Jauh Putri Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018). Maria Londa gagal meraih medali emas.

Parinya adalah peraih medali perak lompat jauh di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan Kejuaraan Asia 2019 di Doha, Qatar.

Parinya juga akan menjadi lawan berat Maria Londa pada SEA Games Hanoi 2022.

Golden Fly Series adalah pentas perlombaan dan hiburan khusus nomor atletik lompat jauh dan lompat galah.

Atlet lompat jauh putri Indonesia, Maria Londa bertanding saat final Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (27/8/2018). Ia gagal meraih medali.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Atlet lompat jauh putri Indonesia, Maria Londa bertanding saat final Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (27/8/2018). Ia gagal meraih medali.

Perlombaan ini masuk dalam kategori World Challenge oleh badan dunia World Athletics.

Lompatan terbaik

Atlet lompat jauh putri Indonesia, Maria Londa bertanding saat final Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (27/8/2018). Ia gagal meraih medali.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Atlet lompat jauh putri Indonesia, Maria Londa bertanding saat final Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (27/8/2018). Ia gagal meraih medali.

Sejatinya, Maria Londa akan menjadi andalan Indonesia pada Golden Fly Series di Phuket, Thailand.

Kejuaraan Golden Fly Series berlangsung pada 3-5 Desember 2021.

Golden Fly Series menjadi kejuaraan internasional pertama bagi Maria Londa usai mengikuti SEA Games 2019 di FIlipina.

Atlet lompat jauh putri Indonesia, Maria Londa bertanding saat final Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (27/8/2018). Ia gagal meraih medali.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Atlet lompat jauh putri Indonesia, Maria Londa bertanding saat final Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (27/8/2018). Ia gagal meraih medali.

Maria Londa, kelahiran Denpasar, Bali, pada 29 Oktober 1990, mencatatkan lompatan terbaiknya sejauh 6,70 meter.

Capaian ini diraihnya di Asian Games Incheon Korea Selatan pada 2014.

Maria Londa, selanjutnya, mendominasi lompat jauh maupun lompat jangkit pada SEA Games 2015 dan 2017.

Pada 2016, Maria Londa menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016.

Maria Londa (tengah) berhasil menjuarai lomba lari pada test event atletik di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (11/2) malam. 
Maria Londa (tengah) berhasil menjuarai lomba lari pada test event atletik di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (11/2) malam.

Penggagas Golde Fly Series adalah pelatih Austria Armin Margreiter.

Armin Margreiter rutin menghelat Golden Roof Challenge di Innsbruck, Austria.

"Semoga Maria Londa bisa merebut emas SEA Games Hanoi tahun depan," ucap Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Panjaitan, Kamis (2/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com