"Yang pasti senang bisa masuk ke final, cuma kita jangan terlalu senang juga. Jadi besok masih ada satu match lagi," kata Hendra dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter resmi PBSI.
"Harapan saya kita bisa kasih yang terbaik. Kalau pesan saya, jadi belum tentu dua tahun lagi kita masuk final. Jadi, ya, saya harap bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Harapan saya, kita bisa membuat sejarah," tutur Hendra.
Baca juga: Kisah Indonesia Juara Piala Thomas 2020, Penantian 19 Tahun dan Tak Bisa Kibarkan Merah Putih
Apa yang disampaikan Hendra Setiawan itu memiliki makna mendalam. Menurutnya, ini adalah momentum terbaik untuk memulangkan Piala Thomas ke Tanah Air dan mengakhiri dahaga selama 19 tahun.
Adapun, kali terakhir Indonesia berjaya di Piala Thomas adalah pada 2002.
Pesan dan harapan sang kapten Hendra Setiawan itu terbukti mampu membakar motivasi pemain-pemain di lapangan Ceres Arena, Aarhus, Minggu (17/10/2021) malam WIB.
Anthony Sinisuka Ginting berjuang habis-habisan untuk mengalahkan tunggal putra pertama China, Lu Guang Zu. Ginting menang rubber game 18-21, 21-14, 21-16 dan membuka jalan bagi Indonesia.
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang memang sedang on fire di Piala Thomas 2020 membawa Merah Putih menjauh 2-0 usai mengalahkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dua gim langsung, 21-12 dan 21-19.
Perjuangan tak kalah hebat ditunjukkan oleh tunggal putra kedua, Jonatan Christie.
Jojo, sapaan akrab Jonatan, menunjukkan semangat pantang menyerah ketika menundukkan Li Shi Feng 21-14, 18-21, dan 21-14 pada partai ketiga.
Keberhasilan Jonatan Christie memenangi duel melawan Li Shi Feng menjadi penentu kemenangan Indonesia atas China pada final Piala Thomas 2020.
Tim Merah Putih menang 3-0 dan menuntaskan misi membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air.
Baca juga: Tegang dan Gembira, Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Indonesia Juara Piala Thomas
Bagi Hendra Setiawan, kemenangan di final Piala Thomas 2020 ini membuat harapannya terwujud. Ini juga merupakan gelar juara pertamanya pada kejuaraan beregu utama.
Hendra memang sudah memenangi segalanya, mulai dari medali emas Olimpiade hingga berbagai gelar turnamen bergengsi termasuk dua kali juara All England.
Namun, menjadi juara bersama tim Indonesia di level tertinggi tentunya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Sebuah kebanggaan yang bahkan tak bisa ia gambarkan dengan kata-kata.
"Saya sangat senang karena ini adalah pertama kalinya buat saya (juara Piala Thomas). Kami memenanginya lagi setelah 19 tahun dan akhirnya kami bisa membawanya pulang," kata Hendra, seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi BWF.
"Saya tidak tahu harus berkata apa, saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya," ucap atlet kelahiran Pemalang itu.
Hendra Setiawan dan para pemain lainnya memang patut berbangga. Perjuangan jatuh bangun mereka di lapangan berbuah manis dengan keberhasilan Indonesia mengangkat trofi juara.
Indonesia meraih gelar ke-14 dan menegaskan statusnya sebagai negara tersukses dalam sejarah Piala Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Rasa bangga yang tak terlukiskan! Perjuangan kami, kerja keras kami dan penantian panjang kami, terbayar sudah. Selamat datang kembali ke Indonesia wahai Piala Thomas. ????????????????????????#BadmintonIndonesia #TUC2020 #ThomasCup #ThomasCup2020 #FinalThomasCup pic.twitter.com/2TwOMX2MqK
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) October 17, 2021