"Kami dapat jatah makan dari PB PON tiap pagi, siang, dan malam, tetapi saya dan anak saya tidak cocok sama masakannya karena sudah lama tinggal di Jepang," kata Gusty Aji saat dihubungi KOMPAS.com pada Minggu (3/10/2021) malam WIB.
"Kebetulan, beberapa hari yang lalu, siangnya, di tempat pertandingan, kami diare. Sebenarnya, nasi yang kami makan sama dengan anggota tim lain. Ya, mungkin perut saya dan anak saya tidak cocok sama masakannya," kata Gusty Aji.
Baca juga: Klasemen Medali PON XX Papua 2021
Sejak saat itu, Guna Kakihara dan ayahnya, Gusty Aji, tak lagi menyantap makanan dari PB PON.
Pada saat bersamaan, mereka dihadapkan dengan rintangan baru. Gusty Aji bercerita bahwa dirinya harus mencari makanan untuk Guna Kakihara di tempat lain dan membelinya dengan uang pribadi.
"Kami tidak memakan makanan itu lagi. Lalu, manajer (tim judo Bali) datang untuk memastikan keadaan kami, dan memutuskan untuk membelikan nasi yang lain," ujar Gusty Aji.
"Akan tetapi, sampai saat ini kami beli makanan sendiri. Kami sadar, itu kesalahan kami, kami tidak bisa makan makanan yang sudah disediakan."
"Saya tidak tahu, apakah ada pembiayaan untuk ini atau tidak. Hanya saja di lapangan, begitu kenyataannya, saya beli makan pakai uang sendiri," ucap Gusty Aji.
"Saya naik ojek, beli nasi bungkus, saya bawa pulang ke hotel untuk anak saya, setelah itu kami makan bersama," tutur Gusty Aji menjelaskan.
Baca juga: PON XX Papua, Suntikan Bonus dari Sang Gubernur kepada Kontingen Jatim
Rintangan yang menuntut perjuangan dari Guna Kakihara dan sang ayah tak hanya terjadi selama pergelaran cabor judo PON Papua 2021. Mereka telah berjuang sejak proses keberangkatan dari Nagoya, Jepang, hingga mendarat di Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan udara ke Papua.
"Selama perjalanan ke Indonesia juga, dari Jepang, kami tidak buka masker sama sekali, tidak makan minum di pesawat."
"Sebab, kami harus menjaga diri di tengah situasi pandemi ini agar bisa tampil di PON. Saat ini, kami punya komitmen untuk Bali. Kalau untuk PON yang akan datang, lain cerita," kata Gusty Aji.
Saat mendarat di Jakarta, Guna Kakihara dan Gusty Aji harus menjalani karantina mandiri sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Di sela-sela karantina, mereka pun rutin menjalani latihan demi menjaga kondisi dan tampil prima saat tampil pada PON Papua 2021.
"Kami karantina 8 hari di Wisma Atlet Pademangan. Kami ke sana karena disarankan oleh Pemerintah Indonesia."
"Setiap pagi kami tetap latihan judo, berdua dengan anak saya, karena kami perlu menjaga kondisi. Itu merupakan salah satu cara kami mencapai tujuan, mengambil medali di PON," ujar Gusty Aji.
Baca juga: PON XX Papua 2021, Klaster Merauke Utamakan Prokes
Adapun biaya perjalanan Guna Kakihara dan Gusty Aji hingga nanti kembali ke Jepang menjadi tanggungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali.