JAKARTA, KOMPAS.com - PON XX Papua 2021 mengusung semangat sportivitas melalui motto "Torang Bisa" atau berarti "Kita Bisa".
PON XX Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.
Ada empat klaster penyelenggara pesta olahraga multicabang terbesar nasional itu.
Baca juga: 3 Turnamen Internasional Ini Jadi Sasaran Pencarian Bibit Unggul di PON XX Papua 2021
Keempat klaster tersebut adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Upacara pembukaan pada Sabtu (2/10/2021) berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura.
Lantaran alasan sportivitas itulah, wasit nomor cabang olahraga (cabor) loncat indah Pranarta Arumbowo menyebut bahwa juri merupakan bagian penting dalam penilaian keberhasilan nomor cabor ini.
"Loncat indah mengandung penilaian subyektivitas yang cukup tinggi," katanya dalam diskusi virtual bertajuk "Selamat Bertanding, Junjung Sportivitas", oleh FMB9, Kamis (23/9/2021).
Pranarta mengatakan, Federasi Renang Internasional (FINA) sudah membuat berbagai aturan untuk meminimalisasikan terjadinya subyektivitas itu.
"Kami memiliki peraturan-peraturan tentang penilaian sebuah loncatan," ucap Pranarta Arumbowo.
Hingga kini, kata Pranarta, Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) telah melakukan seleksi ketat terhadap para juri yang bertugas.
Pranarta menyebut, sejak 2018, PRSI sudah memantau para juri yang sudah memiliki sertifikat ataupun lisensi dari FINA.
"Juri yang bertugas pada PON kali ini adalah juri yang memiliki sertifikat internasional," ujarnya.
Panarta Arumbowo menyebut, setiap dua tahun sekali, para juri melakukan pembaruan lisensi.
"Ini yang kami usahakan agar objektivitas lebih tinggi dari subjektivitas dalam penilaian," ucapnya.
Atlet loncat indah, kata Pranarta Arumbowo melanjutkan juga mesti ikut menjunjung tinggi sportivitas.